Rabu 10 May 2017 16:05 WIB

Provost Brimob Sebut Papan Bunga Bikin Kotor dan Nambah Kerjaan Saja

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai berdatangan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (10/5.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai berdatangan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (10/5.

REPUBLIKA.CO.ID,  DEPOK -- Beberapa mobil pikap yang membawa papan bunga ucapan dukungan ke Ahok ditolak pihak Markas Komandao (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok. Para relawan pendukung Ahok yang berkumpul di pintu gerbang Mako Brimob mencoba merayu aparat Provost Brimob untuk tidak melarang peletakan papan bunga. "Tolong pak, ini kan hanya papan bunga, enggak apa-apalah dipasang," ujar Rina, seorang relawan pendukung Ahok, di depan pintu gerbang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (10/5).

Namun para anggota Provost Brimob menolak dan segera menyuruh para pengemudi mobil yang membawa papan bunga tersebut. "Kami diperintahkan untuk melarang menerima papan bunga, lagian bikin kotor dan bikin kerjaan kami aja," tutur seorang petugas Provost Brimob, Beigadir Hasyim.

Tapi, satu papan bunga tampak terpampang di samping pagar Mako Brimob yang luput dari penjagaan cukup ketat dari aparat Provost Brimob. Papan bunga tersebut menjadi pusat perhatian kendaraan warga yang melintas. Bahkan tak sedikit warga berfoto-foto di papan bunga itu.

Suasana lalu lintas di depan Mako Brimob tak terlalu macet. Para aparat Provost Brimob pun mengatur lalu lintas, sementara relawan Ahok terus berorasi menuntut Ahok dibebaskan. "Kami beri waktu mereka berorasi hingga pukul 16.00 WIB," terang Kapolsek Cimanggis, Depok, Kompol Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement