REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendukung Basuki Tjahaja Purnama terus membanjiri Jalan Bekasi Timur Raya, tepat di depan LP Cipinang. Mereka datang ke LP Cipang sesaat setelah Ahok dijebloskan dalam jeruji besi LP tersebut. Mereka berkomitmen tak beranjak dari LP Cipinang, hingga Ahok diperbolehkan keluar menemui mereka.
"Sorakin Hakim. Huuu... Sorakin Hakim. Huuu..." kata seorang orator berteriak menggunakan pengeras suara. Teriakan itu terdengar lucu, karena seperti anak kecil yang sedang bertengkar dengan temannya.
Mereka bergantian naik ke atas panggung untuk orasi, berdoa, dan meminta kepada LP untuk untuk sejenak menemui mereka. Tak sedikit dari mereka yang menangis, kebanyakan dari kaum perempuan. Mereka sering terlihat dalam berbagai kegiatan relawan Ahok-Djarot.
Salah seorang pendukung Ahok, warga Gambir, Jakarta Pusat, Dinar mengaku sangat kecewa atas kasus yang menimpa Ahok. Ia ingin Ahok dibebaskan, karena kasus Ahok menurut dia, pasti ada sangkut pautnya dengan Pilkada DKI Jakarta 2017 ini.
"Hakim juga manusia. Kalau terus ditekan oleh massa, pasti akan goyah juga. Intimidasi dan teror yang terus menerus pasti akan memengaruhi rang. Walau hakim sekalipun," kata dia, Selasa (9/5).
Selasa sore, massa semakin memenuhi depan jalan LP Cipinang, dan menutup jalan hingga sebabkan kemacetan. Susana semakin panas ketika aksi dorong-dorongan terjadi di gerbang LP Cipinang. Adzan Ashar berkumandang pun, mereka tetap terus berteriak menyuarakan tuntutannya.
Tak puas dengan mendorong-dorong gerbang, mereka juga melempari LP Cipinang dengan air mineral cup, sampah-sampah roti dan nasi boks. Bahkan, batu pun sempat melayang, namun tidak ada orang yang terkena lemparan batu tersebut.
Aksi anarkis dipicu oleh salah seorang pendukung Ahok, masih berada di dalam LP Cipinang, dan tidak mau bersatu dengan mereka di jalan. Bahkan, mereka yang duduk-duduk, disuruh berdiri oleh pemimpin orasi berbaju hitam, yang memang terus menyuarakan provokasi menyerang ke dalam. Sementara pemimpin orasi berbaju putih, menenangkan pendukung yang mulai panas. Mereka dianggap tidak solid.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Andry Wibowo, tidak mau berikan komentar sejak tiba di LP Cipinang. Hingga petang, pendukung Ahok masih ramai berteriak. Personel polisi juga semakin diperkuat dengan menyiapkan tameng untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan. "Kami tidak akan bubar sampai bertemu Ahok, walau hanya lima menit saja," kata pendukung Ahok.