Sabtu 06 May 2017 19:15 WIB

Seorang Tahanan Kabur Pekanbaru Dikembalikan Keluarganya

Petugas kepolisian berpakaian sipil bersama prajurit TNI menangkap salah satu tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas kepolisian berpakaian sipil bersama prajurit TNI menangkap salah satu tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seorang tahanan dari Rumah Tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru berinisial SHW diserahkan ke Polsek Perhentian Raja, Kabupaten Kampar oleh anggota keluarganya.

"Tahanan tersebut diserahkan langsung oleh ayahnya ke kami tadi malam," kata Kepala Polres Kampar, AKBP Edy Sumardi di Pekanbaru, Sabtu (6/5).

SHW alias Hadi (22 tahun) merupakan satu dari lebih 200 tahanan Rutan Sialang Bungkuk yang melarikan diri pascabentrok dengan petugas Rutan, Jumat siang kemarin (5/5). Edy menuturkan, pascakabur dari Rutan, Hadi yang merupakan terpidana kasus pencurian dengan pemberatan selama tiga tahun itu berusaha kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Kampar.

Dia berjalan kaki belasan kilometer dan mencari beberapa kali tumpangan sebelum akhirnya tiba di rumah orang tuanya pada Jumat malam. "Dari pemeriksaan dia sempat mandi, terus shalat dan makan malam di rumah orang tuanya. Lalu orang tuanya membujuk agar dia mau dikembalikan lagi ke Rutan melalui anggota polisi," ujar Edy.

Kepada petugas, Hadi mengakui hanya ikut-ikutan kabur setelah ratusan rekannya terlibat bentrok dengan petugas dan melarikan diri sebelum shalat Jumat. Hadi tidak menjelaskan bagaimana bentrok tersebut bisa terjadi.

Namun, informasi yang dirangkum dari kepolisian, bentrok dan kaburnya tahanan itu disebabkan kapasitas Rutan yang dipaksa diisi lebih 1.800 tahanan dari kapasitas awal hanya 561. Selain itu, masalah ketersediaan air, makanan, serta adanya pungutan liar dan petugas Rutan yang arogan menjadi pemicu kejadian tersebut.

"Tadi sudah negosiasi, katanya mereka diperlakukan tidak manusiawi. Harapan saya supaya diakomodasi tuntutan mereka yang masuk akal. (Kemudian) kalau pindah blok jangan ada kutipan (pungutan liar)," kata Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain saat mengunjungi Rutan, Jumat malam (5/5).

Ia menegaskan polisi siap membantu menyelesaikan permasalahan ini. Untuk itu, dia meminta keterbukaan informasi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, yang hingga kini masih minim informasi ke awak media.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement