Ahad 16 Jul 2017 11:31 WIB

Menolak Dipindahkan, Tahanan Rutan Pekanbaru Bersembunyi

Sejumlah narapidana berada di dalam ruang tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, Selasa (21/2). Rumah tahanan tersebut dihuni sebanyak 1.825 orang narapidana, sementara daya tampung maksimal rutan tersebut hanya 561 or
Foto: Ronny Muharrman/Antara
Sejumlah narapidana berada di dalam ruang tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, Selasa (21/2). Rumah tahanan tersebut dihuni sebanyak 1.825 orang narapidana, sementara daya tampung maksimal rutan tersebut hanya 561 or

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kerusuhan kembali merebak di Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru, Sabtu (15/7). Insiden terjadi akibat tahanan menolak untuk dipindahkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Pekanbaru, Ahad, kerusuhan pecah sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (15/7) malam. Saat itu tengah berlangsung proses pemindahan tahanan.

Warga binaan yang dipindahkan melawan sehingga terjadi kerusuhan di dalam rutan itu.

Rencananya, sebanyak 17 tahanan dari Rutan Sialang Bungkuk akan direlokasi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dan Lapas Bangkinang Kabupaten Kampar.

Dalam proses pemindahan tersebut, sebanyak empat orang tahanan hingga kini masih bersembunyi karena menolak untuk direlokasi. Petugas rutan dibantu personel Polresta Pekanbaru terus melakukan penyisiran untuk mencari empat orang itu.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru AKBP Edy Sumardi membenarkan adanya insiden tersebut, namun belum bisa memberikan pernyataan lebih lanjut. "Kerusakan belum bisa diidentifikasi," kata Edy kepada wartawan.

Rutan Sialang Bungkuk memiliki rekam jejak kerusuhan besar yang terjadi pada tahun ini. Lebih dari 400 tahananan dan narapidana kabur dari rutan itu pada Mei 2017. Peristiwa tersebut menjadi kasus pembobolan lapas terbesar di Indonesia.

Sejak insiden itu, Kementerian Hukum dan HAM terus melakukan pembenahan dengan merelokasi tahanan dan narapidana. Fasilitas yang ada sudah di sana tidak bisa menampung jumlah penguin sehingga kerap menjadi pemicu kerusuhan dan pungutan liar di dalam Rutan Sialang Bungkuk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement