Senin 16 Sep 2024 09:39 WIB

Ratusan Napi Kabur Setelah Tembok Penjara Roboh Akibat Banjir

281 narapidana hilang setelah pemeriksaan dilakukan oleh petugas layanan penjara.

Tahanan asal Nigeria berdiri di dalam sel mereka di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang di Pulau Bintan, Indonesia, Rabu, 15 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Tahanan asal Nigeria berdiri di dalam sel mereka di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang di Pulau Bintan, Indonesia, Rabu, 15 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA - Otoritas Nigeria memastikan bahwa sebanyak 274 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Menengah di Kota Maiduguri, Nigeria timur laut, kabur. Para tahanan kabur setelah memanfaatkan runtuhnya tembok penjara akibat banjir besar.

"Para narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Menengah, sebuah penjara tua di Maiduguri, setelah tembok penjara runtuh akibat banjir besar," kata Umar Abubakar, juru bicara Dinas Pemasyarakatan Nigeria (NCoS), melalui pernyataan pada Ahad (15/9/2024).

Baca Juga

“Banjir meruntuhkan dinding fasilitas pemasyarakatan, termasuk pusat penahanan keamanan menengah Maiduguri (MSCC) serta kompleks staf di kota tersebut,” ujar Abubakar.

Dia mengatakan bahwa awalnya didapati 281 narapidana hilang setelah pemeriksaan dilakukan oleh petugas layanan penjara. Namun, tujuh narapidana kemudian berhasil ditangkap dan dikembalikan ke fasilitas tersebut. Dengan demikian, ada 274 napi yang masih buron.

"Lembaga pemasyarakatan bekerja sama dengan lembaga keamanan lainnya di seluruh negeri untuk menangkap narapidana yang masih kabur," kata Abubakar menambahkan.

Pada 10 September, banjir besar melanda Maiduguri hingga menyebabkan kerusakan pada sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, bank dan kawasan komersial, pasar, kebun binatang, tempat ibadah, rumah-rumah, serta penjara.

Badan Penanggulangan Darurat Nasional (NEMA) mengonfirmasi 37 kematian dan 58 korban luka-luka akibat insiden terkait banjir. Otoritas mengatakan lebih dari satu juta orang terdampak banjir dan 414.000 lainnya mengungsi.

Menteri Dalam Negeri Olubunmi Tunji-Ojo, yang mengunjungi wilayah tersebut pada Rabu (11/9), menggambarkan banjir tersebut sebagai bencana yang sangat menghancurkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement