Ahad 30 Apr 2017 23:28 WIB

Pengamat: Demonstrasi tak Menyelesaikan Masalah Ketenagakerjaan

Demonstrasi Buruh (ilustrasi)
Demonstrasi Buruh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Pengamat ekonomi Nusa Tenggara Timur James Adam menyatakan mendukung Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri yang mengajak serikat pekerja/serikat buruh terus menguatkan dialog sosial di perusahaan dalam menghadapi tantangan pekerja dalam hubungan industrial.

"Ajakan Kemenaker kuatkan dialog sosial ini harus didukung karena merupakan kunci utama dari upaya meningkatkan kesejahteraan, penyelesaian masalah, peningkatan kapasitas kompetensi para pekerja dimanapun berada," katanya di Kupang, Ahad (30/4).

Dia mengatakan hal itu menanggapi Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri yang mengingatkan serikat pekerja untuk mendorong dan membantu anggotanya untuk meningkatkan kompetensi sehingga pekerja tidak terjebak dalam jabatan tertentu dalam posisi tertentu seumur hidup.

Hanif mengingatkan bahwa sekadar menggelar aksi massa tidak akan membuat keinginan serikat pekerja dituruti misalnya tuntutan kenaikan upah.

Artinya menurut  James Adam, aksi demo pada setiap ulang tahun Hari Buruh Internasioanl, tidak akan menyelesaikan masalah apalagi persoalan ketenakerjaan saat ini tidak hanya terbatas pada masalah upah.

Perusahaan juga kata dia didorong untuk terus membuka dan mempromosikan dialog sosial sehingga jika muncul permasalahan dapat didiskusikan di atas meja dan diatasi dengan baik.

Jadi menurut dia menyambut peringatan Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei, para serikat pekerja untuk sebaiknya mendorong dan membantu anggotanya untuk meningkatkan kompetensi sehingga pekerja tidak terjebak dalam jabatan tertentu dalam posisi tertentu seumur hidup.

Menurutnya, peningkatan kompetensi agar pekerja punya jenjang karir dari paling bawah, naik secara terus menerus.

Sehingga ketika terjadi kenaikan upah, maka upah itu menyesuaikan kenaikan kompetensi, masa kerja, sehingga memiliki posisi tawar dengan pengusaha, ketika ditawari pekerjaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement