REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pilkada DKI Jakarta telah dilewati beberapa hari yang lalu, dengan hasil keunggulan bagi pasangan Anies-Sandi. Direktur Eksektutif di lembaga survey Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC), Saifil Mujani dalam cuitannya di Twitter, Jumat (28/4) menuliskan bahwa agama menjadi faktor paling kuat yang menghambat pejawat pasangan Basuki-Djarot dalam Pilkada DKI.
Direktur lembaga survei PolMark, Eko Bambang Subiantoro mengatakan, memang agama juga menjadi salah satu faktor pemilih menjatuhkan pilihannya pada pasangan Anies-Sandi. Namun, itu bukan menjadi faktor utama.
“Kami melakukan survei terakhir, pada awal April. Unggulnya pasangan tersebut karena banyak faktor pasti, bukan hanya agama. Dalam survei kami, agama itu bukan dominann, hanya 21,8 persen, dan di luar itu ada 78 persen memilih di luar agama,” kata Eko saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (28/4).
Eko mengatakan, sebanayk 78 persen itu warga memilih karena banyak pertimbangan, seperti faktor kepercayaan karena Anies anti korupsi, bisa menyelesaikan masalah, karena programnya dalam menentang reklamasi, dan lain-lain.
“Survei tersebut dari 1200 responden dengan margin error 2,9 persen, disebarkan diseluruh DKI Jakarta dengan secara profesional, metodologinya seperti itu,” jelas Eko.