Rabu 26 Apr 2017 23:58 WIB

Cara Lombok Barat Tingkatkan Kesadaran Nilai Luhur Bangsa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Peserta dengan pakaian adat suku Sasak NTB mengikuti pawai budaya Pesona Lombok-Sumbawa di Surabaya, Jawa Timur. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Peserta dengan pakaian adat suku Sasak NTB mengikuti pawai budaya Pesona Lombok-Sumbawa di Surabaya, Jawa Timur. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Sebanyak 200 orang dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda yang ada di Kabupaten Lombok Barat, NTB berkumpul di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, NTB untuk membahas soal kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur bangsa.

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengingatkan warga agar menjaga nilai-nilai budaya bangsa untuk membangun kebersamaan dan gotong royong di Lombok Barat.

"Kegiatan ini bertujuan mempersatukan pemahaman diri terhadap nilai luhur bangsa dan pengembangannya di dalam masyarakat," ujar Fauzan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (26/4).

Fauzan menambahkan, nilai budaya, patriotisme, dan nasionalisme sudah mulai terkikis. Fauzan berharap apa yang dibahas pada acara ini bisa diimplementasikan bagi masyarakat.

Fauzan melanjutkan, saat ini masyarakat mengalami tantangan jaman yang lebih berat dari sebelumnya. Kehadiran pengaruh teknologi yang sudah masuk ke semua lini, menjadi tugas dan perhatian bersama dalam menyaring dan memaksimalkan nilai positif dari perkembangan tehnologi.

Dandim 1606/Lobar Letkol Inf Ardiansyah mengatakan, wawasan kebangsaan merupakan cara pandang suatu bangsa tentang bangsa dan potensinya sehingga tidak timbul perpecahan yang memecah persatuan dan kesatuan.

"Indonesia merupakan negeri yang kaya dan sedang mengalami kehancuran nilai kekeluargaan dan gotong royong. Keadaan ini terjadi akibat dinilainya sesuatu berdasarkan materi," kata Ardiansyah.

Ardiansyah menilai, menjadi kewajiban bersama baik pemerintah maupun tokoh adat, dan tokoh agama dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang pernah diwariskan generasi sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement