REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), memaparkan kiprah daerahnya dalam pembangunan berkelanjutan dalam seminar yang bertajuk Strategic Contribution for Indonesia yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leeds - Inggris, Sabtu.
Aher menekankan pola pembangunan dengan menggunakan pendekatan ekologis dalam penataan kota, namun tak mengesampingkan aspek-aspek sosial dan ekonomi.
Ketua PPI Leeds Rachmad Adi Riyanto mengatakan, Gubernur Jabar diundang khusus sebagai pembicara dalam Seminar Pembangunan Kota Berkelanjutan itu didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Soemarwan Hadisumarto, Kepala Biro Otda dan Kerja Sama, Taufik Budi Santoso.
"Gubernur Aher menyebutkan, formulasi pembangunan berkelanjutan harus berkonsep green, smart and clean, Jabar berkeinginan kuat untuk mengimplementasikan konsep ini, ujarnya.
Dalam paparannya Aher mengetengahkan contoh ide pengembangan tiga metropolitan yaitu Metropolitan Jabodetabek-karpur untuk fungsi industri manufaktur, jasa, keuangan dan perdagangan. Metropolitan Bandung Raya untuk fungsi pariwisata, industri kreatif, pendidikan dan teknologi. Dan Metropolitan Cirebon untuk fungsi pusat seni budaya, industri makanan, dan kerajinan.
Gagasan berikutnya menurutnya adalah pengembangan tiga kawasan pusat pertumbuhan yaitu Pangandaran, Rancabuaya dan Pelabuhan Ratu untuk fungsi pariwisata, pertanian dan perikanan.
Aher menambahkan contoh lainnya adalah pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati sebagai pembangunan transportasi strategis yang berkelanjutan. BIJB saatnya nanti beroperasi pada akhir 2018, akan menjadi solusi kebutuhan mobilisasi masyarakat kota makin tinggi.