REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpilihnya Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menuai protes. Partai Politik (Parpol) dalam hal ini Partai Hanura dinilai telah membajak DPD RI, yang seharunya tidak terafiliasi dengan parpol manapun.
Namun hal itu dibantah oleh anggota DPD RI asal Papau, Charles Simare Mare. Menurutnya, terpilihnya OSO murni aspirasi anggota DPD RI, mereka menganggap OSO sebagai sosok yang cocok untuk menahkodai DPD RI.
"Kita haruskan dulu tidak ada pembajakan DPD RI oleh partai. Tapi kita harus akui anggota yang ada di DPD sekitar 130 ini ada beberapa partai politik di dalamnya. artinya masuk di anggota partai, di PKS, PPP, Golkar, Gerindra, dan juga Hanura," jelas Charles, Sabtu (22/4).
Namun, kata Charles, karena kebetulan saja OSO terpilih sebagai ketua DPD RI setelah dirinya menjabat sebagai ketua partai. Sehingga banyak anggapan, bahkan sebagian kecil anggota DPD RI bahwa lembaga negara ini telah dibajak oleh Parpol.
Padahal menurut Charles, dari dulu sudah ada keinginan untuk mengusung pak OSO untuk jadi ketua DPD RI. Tetapi OSO kalah saing dengan yang lain, karena ketika itu pihaknya belum saling mengenal satu dengan lainnya. Pada akhirnya mereka memilih dengan sembarang.