REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Amerika Serikat, Michael Richard Pence, memberikan apresiasinya terhadap proses demokrasi di Indonesia. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Pence menilai penyelenggaraan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta ini bahkan lebih maju dari Amerika.
“Mereka mendapatkan informasi, tadi pagi pun antara Pak Ahok dan Pak Anies sudah bertemu untuk pertama kalinya, dan dia (Pence) mengatakan, ini event lebih maju nih dari Amerika. Ini merupakan satu aset, apresiasi mengenai masalah demokrasi,” kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4).
Retno mengatakan, setiba di Indonesia, Wapres AS itupun juga ikut memantau dan melihat proses pilkada yang baru saja selesai ini. Retno pun menekankan, Islam dan demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan damai. Karena itu, potret ini menunjukkan bahwa para investor asing tak perlu khawatir terhadap iklim investasi di Indonesia.
“Jadi sekali lagi ini satu potret yang sama sekali tidak mengkhawatirkan, di mana Islam itu bisa berdemokrasi dengan damai, sehingga tidak perlu terjadi kekhawatiran investor asing untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Retno.
Lebih lanjut, Retno juga menyampaikan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia menjadikan negara ini memiliki nilai strategis. Lawatan kenegaraan Mike Pence ini tak hanya ke Indonesia, namun juga tiga negara lainnya termasuk Jepang, Korea Selatan, dan juga Australia.
“Nilai strategis Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Ini juga memiliki nilai yang sangat strategis. Kalau teman-teman lihat perjalanan Wapres Pence ke Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Australia. Tiga merupakan aliansi, sekutu. Jadi kan kemudian kita sendiri bertanya, why Indonesia. Jawabannya yang seperti saya sampaikan,” jelas dia.