REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI, Abharam Lulung Lunggana menglarifikasi kesalahpahaman warga terkait penimbunan dan pembagian sembako yang mengatasnamakan DPP PPP di Jakarta Selatan. Dia juga sempat memosting kejadian itu melalui kicauannya di media sosial.
"Kemarin malam sekertariat cabang PPP Jaksel dibobol oleh orang yang kita tidak kenal," ungkap pria yang akrab disapa Haji Lulung ini, Selasa (18/4).
Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu mengatakan, kantornya disegel oleh warga karena mereka mengira PPP kubunya adalah dalang di balik politik sembako tersebut. Warga yang marah, menurut Lulung beramai-ramai menyerbu dan menyegel sekretariatnya. "Kemudian ketua DPP saya, Pak Hadi melapor ke saya sekitar jam 8 pagi," ujar Lulung.
Dia mengatakan, Hadi telah melapor ke Panwaslu untuk menyelidiki dalang di balik kesalahpahaman yang menimpa kubunya. Dia mengaku, dari Panwaslu dia mendapatkan informasi bahwa dalang yang memainkan politik sembako ini adalah Saeful Rahmat Dasuki, Ketua PPP cabang Jakarta Selatan kubu Romahurmuziy. "Dia (Saeful) juga sudah ngaku di Panwaslu," ujar dia.
Lulung mengatakan sangat prihatin dengan kejadian ini. Karena selain menimbulkan kemarahan warga, sekretariat PPP cabang Jakarta Selatan juga tidak terhindar dari amukan warga. "Ini menciderai demokrasi, dan merupakan cara-cara money politik," ucap dia.