Sabtu 15 Apr 2017 19:44 WIB

Andi Lala Buang Besi Pengeksekusi Korban di Selokan Dekat TKP

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto memperlihatkan foto Andi Lala tersangka kasus pembunuhan sekeluarga berdasarkan keterangan 12 orang saksi, di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Selasa (11/4).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto memperlihatkan foto Andi Lala tersangka kasus pembunuhan sekeluarga berdasarkan keterangan 12 orang saksi, di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN --  Terduga otak pelaku pembunuhan sekeluarga di Medan, Andi Lala (35), mengaku membuang besi panjang usai membunuh korban, Ahad (9/4) lalu. Besi tersebut dibuang di selokan dekat rumah korban di Jl Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, tempat pembunuhan terjadi.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nur Fallah mengatakan, fakta ini terungkap usai Andi Lala ditangkap di jalan lintas Rengat-Tembilahan, tepatnya di desa Pekan Tua, Kempes, Indragiri Hilir, Riau, hari ini, Sabtu (15/4) subuh.

"Setelah Andi Lala ditangkap di tempat persembunyiannya, terungkap bila pelaku membuang besi sepanjang 60 cm di parit dekat TKP rumah korban. (Besi itu) Untuk mengeksekusi para korbannya," kata Nur Fallah, Sabtu (15/4).

(Baca Juga: Andi Lala akan Dibawa ke Mapolda Sumut Besok)

Nur Fallah mengatakan, saat ini, petugas masih menginterogasi tersangka untuk mengungkap kasus tersebut. Polisi, lanjutnya, juga masih mencari barang bukti sepeda motor milik korban yang hingga sekarang belum ditemukan."Petugas masih terus menginterogasi dia, apa sebenarnya motif yang dilakukannya," ujar dia.

Andi Lala, warga Jl Pembangunan II, Sekip, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut, ditangkap di Indragiri Hilir, Riau, Sabtu (15/4) subuh. Dia diduga kuat merupakan otak pelaku pembunuhan lima orang yang merupakan satu keluarga di Jl Mangaan, Mabar, Medan Deli, Medan, Ahad (9/4). Dua tersangka lain telah diringkus, yakni keponakan Andi Lala, Roni (21) sebagai eksekutor ketiga korban anak-anak dan Andi Saputra (27) sebagai pengawas keadaan saat aksi berlangsung.

Kelima korban pembunuhan sadis tersebut, yakni pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (38), kedua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (14) dan Gilang Laksono (11), serta mertua Riyanto, Marni (60). Sementara putri bungsu Riyanto dan Yani, K (4), selamat dari pembantaian. Saat ini, kondisi balita malang yang sempat kritis itu terus membaik dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement