Jumat 14 Apr 2017 16:21 WIB

Keluarga Besar NW Kecam Pernyatan Rasis Steven Terhadap TGB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
Surat permohonan maaf Steven yang telah memaki Gubernur NTB di Bandara Changi Singapura, Ahad (9/4).
Foto: republika
Surat permohonan maaf Steven yang telah memaki Gubernur NTB di Bandara Changi Singapura, Ahad (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penghinaan verbal yang dilakukan Steven Hadisudiryo Sulistyo kepada Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi memantik reaksi keras dari keluarga besar Nadhlatul Wathan (NW). Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan (PWNW) Provinsi NTB TGH Mahally Fikri mengatakan, keluarga besar NW mengutuk keras penghinaan Steven terhadap Zainul Majdi yang juga dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB).

"Apalagi penghinaannya bersamaan dengan menghina pribumi dan warga Indonesia," ujar TGH Mahally saat dikonfirmasi Republika.co.id di Mataram, NTB, Jumat (14/4).

Keluarga besar NW juga mendesak aparat kepolisian baik Kapolda NTB dan Kapolri mengusut tuntas kasus pelecehan sekaligus penghinaan yang dilakukan Steven terhadap seorang ulama, Gubernur NTB yang menjadi panutan rakyat Indonesia, khususnya masyarakat NTB. Hal ini agar tidak menjadi kebiasaan yang akan diikuti oleh orang lain pada masa yang akan datang.

"Indonesia harus bebas dari rasis dan tidak boleh satu pun dan siapapun dia yang dibiarkan bebas hidup di negara tercinta Indonesia. NKRI dan bhineka tunggal ika harga mati," lanjut dia.

TGH Mahally menyampaikan, selama memimpin sebagai Gubernur NTB hampir 10 tahun, TGB menjadikan NTB sangat aman. Sikap toleransi antarumat menjadi prioritas utama. Sehingga hampir tidak pernah terjadi riak-riak dan saling melecehkan antar kelompok dan etnis.

"NTB menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi semua etnis hidup berdampingan dan tidak pernah saling ganggu, ini harus terus kita jaga bersama. Keluarga besar NW NTB mendukung dan menyatakan sikap mari kita jaga marwah bangsa Indonesia ini dan Indonesia harus bebas dari rasis," kata TGH Mahally menambahkan.

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat dihina seorang mahasiswa kelahiran Jakarta, Steven Hadisurya Sulistyo saat tengah mengantre di Bandara Changi Singapura pada Ahad (9/4).

Dalam permintaan maafnya, Steven menyampaikan terimakasihnya kepada TGB yang telah memaafkan dan tidak menempuh jalur hukum. "Serta memberikan saya maaf atas kekhilafan saya menyebut kata-kata tidak pantas yaitu Dasar Indonesia, Dasar Indo, Dasar Primbumi, Tiko," kata Steven.

(Baca Juga: Pemuda NTB Tersinggung Gubernurnya Dihina

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement