Rabu 26 Apr 2017 14:30 WIB

Polda NTB: Insiden Penghinaan TGB Bukan Rekayasa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar (kanan) menyampaikan perkembangan kasus penghinaan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi kepada Koordinator Tim Pembela Gerakan Pribumi Berdaulat Abdul Hadi Muchlis di Mapolda NTB, Rabu (26/4).
Foto: Muuammad nursyamsi
Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar (kanan) menyampaikan perkembangan kasus penghinaan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi kepada Koordinator Tim Pembela Gerakan Pribumi Berdaulat Abdul Hadi Muchlis di Mapolda NTB, Rabu (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Polda NTB menyatakan insiden penghinaan berbau rasial yang dilakukan Steven Hadisudiryo Sulistyo kepada Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi di Bandara Changi, Singapura, benar adanya.  Hal ini dikatakan Direskrimum Polda NTB, Kombes Irwan Anwar saat menerima kedatangan Tim Pembela Gerakan Pribumi Berdaulat di Mapolda NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Rabu (26/4).

Pernyataan Irwan juga menjawab tudingan sejumlah akun di sosial media yang menyebutkan Steven maupun peristiwa tersebut adalah fiktif. "Menurut saya ini bukan rekayasa lah. Enggak (fiktif) lah, ngapain nyari-nyari perkara," ujar Irwan.

Irwan menyebutkan, keyakinannya ini didasari atas kesaksian dari Gubernur NTB dan istrinya, serta pengakuan permohonan maaf yang disampaikan Steven melalui media massa nasional dan menandatangani berita acara pemeriksaan. Selain itu, keberadaan Steven juga dikuatkan dengan paspor yang menunjukan data perjalanannya ke luar negeri.

Irwan menilai, masyarakat sedang menunggu hasil penyidikan yang sedang dilakukan Polda Metro Jaya. Namun dia meminta masyarakat tidak terpengaruh isu yang menyatakan bahwa insiden ini merupakan rekayasa atau cerita karangan.

Irwan melanjutkan, Polda NTB juga terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait perkembangan kasus tersebut. "Kami terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," ucap Irwan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement