Selasa 11 Apr 2017 18:15 WIB

Ini Cerita Jamaah yang Mengaku Melihat Sosok Penyerang Novel Baswedan

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, Selasa (11/4).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Novel Baswedan, salah satu penyidik KPK yang sedang mendalami kasus korupsi KTP-El,   disiram menggunakan cairan air keras setelah menunaikan Shalat Subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya, Selasa (11/4). Diduga dua pelaku terlibat dalam penyerangan Novel.

Eko Julianto, salah satu jamaah mengatakan ia melihat pelaku ketika pulang dari masjid. Menurut Eko ia sempat curiga ketika melihat dua orang berboncengan di arah ia pulang. "Ini dua orang siapa jarang gue liat," batin pria yang bekerja di salah satu bank swasta itu.

Eko menjelaskan dua pria tersebut berboncengan dengan motor Yamaha Nmax berwarna hitam. Eko yang pulang ke arah timur pun terus pulang karena perutnya sakit. Sementara lokasi rumah Novel di arah barat. Alasan itulah yang membuatnya pulang terlebih dahulu pulang setelah salam sholat subuh.

Seingat Eko yang juga diperiksa sebagai saksi oleh kepolisian, dua orang diduga pelaku itu salah satunya kurus, sedangkan lainnya berbadan agak besar. Satu di antara mereka mengenakan helm. Yang kurus berambut agak ikal berbaju hitam. Sedangkan yang berbadan besar memiliki jambang yang tipis.

"Pakai jaket jeans yang udah belel sama pake buff motif Amerika, mukanya sih kaya orang 'seberang'," ujar Eko.

Baca juga, Novel Baswedan Diserang Air Keras, Ini Kata Setya Novanto.

Sementara salah seorang penjaga masjid, Kamsuri mengaku langsung keluar ketika mendengar kata minta tolong. Sekitar jam 05.10 WIB, Kamsuri keluar dari masjid dan ikut menolong Novel. "Saya denger tolong tolong, terus saya tengok dari lantai atas," kata dia.

Petugas keamanan, Ridwan mengatakan, komplek Jalan Deposito Kelapa Gading ini ada lima gerbang samping. Sedangkan satu gerbang utama terletak di bagian barat. Ridwan mengatakan, semua gerbang samping ditutup ketika jam 22.00 WIB dan dibuka pukul 05.00 WIB. Sementara, untuk gerbang utama memang dibuka. "Jadi orang boleh masuk tuh," kata Ridwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement