Senin 10 Apr 2017 21:24 WIB

Jimly Sebut Komisioner KPU Terpilih Punya 3 Tantangan Utama

Rep: Dian Erika N/ Red: Indira Rezkisari
Jajaran pimpinan DPR berfoto bersama Komisioner KPU-Bawaslu terpilih disela rapat paripurna masa persidangan IV tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jajaran pimpinan DPR berfoto bersama Komisioner KPU-Bawaslu terpilih disela rapat paripurna masa persidangan IV tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie, mengatakan tujuh orang komisioner KPU terpilih memiliki tiga tantangan utama dalam penyelenggaraan Pemilu lima tahun ke depan. Para komisioner diharapkan mampu memperbaiki kualitas kinerja demokrasi.

"Pertama, kita harap ada perbaikan kualitas kinerja demokrasi bangsa. Beberapa hal, seperti tertib administrasi yang tidak baik harus ditingkatkan, profesionalisme dan independensi harus terus dijaga," ujar Jimly di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (10/4).

Tantangan kedua, lanjut dia, yakni memperbaiki regulasi mengenai partai politik. Regulasi yang dimaksud dapat menyasar teknis verifikasi parpol peserta pemilu dan etika parpol.

Terakhir, Jimly mengingatkan tentang potensi suap menyuap yang harus diantisipasi semua komisioner. "Semua etika, baik penyelenggara, peserta pemilu dan calon dalam pemilu umumnya saling berkaitan," tambahnya.

Pada Selasa (11/4) pagi, Presiden Joko Widodo akan melantik enam komisioner KPU dan lima komisioner Bawaslu terpilih untuk periode 2017-2022. Tujuh komisioner KPU terpilih yakni  Pramono Ubaid Tanthowi, Wahyu Setiawan, Hasyim Asy'ari, Ilham Saputra, Viryan, Evi Novida Ginting Manik dan Arief Budiman.  Selain itu, ada lima komisioner Bawaslu terpilih untuk periode  yaitu Ratna Dewi Petalolo, Muhammad Afifuddin, Rahmat Bagja, Abhan dan Fritz Edwar Siregar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement