Jumat 07 Apr 2017 14:44 WIB

FSGI Terima Laporan Siswa Peserta USBN Mencoba Bunuh Diri

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Bunuh Diri
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswi kelas 12 Jurusan Tata Busana, SMK N 3 Kota Padang Sidempuan berinisial AN (19 tahun) mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan menenggak racun tanaman, pada Sabtu (1/4). AN diduga tertekan setelah dipanggil oleh gurunya akibat mengunggah status yang menyebut ada dugaan kecurangan UNBK di akun Facebook.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, mengatakan terkait kasus percobaan bunuh diri siswa SMK N 3 Padang Sidempuan, jaringan FSGI di Kota Medan mencoba mengumpulkan sejumlah informasi.

Setelah dilakukan penelusuran terbatas, Retno membenarkan ada percobaan bunuh diri yang dilakukan siswa SMK N 3 Padang Sidempuan berinisial AN. Siswi kelas XII ini mencoba bunuh diri dengan menenggak racun tanaman di sekitar rumahnya. Hingga saat ini siswa tersebut masih dirawat di RSUD Padang Sidempuan.

"Percobaan bunuh diri dilakukan karena siswa yang bersangkutan merasa terancam/diintimidasi oleh oknum guru SMK N 3 Padang Sidempuan akibat status FB yang dibuat oleh korban berkaitan dengan kebocoran soal USBN di sekolah tersebut," kata Retno kepada Republika, Jumat (7/4).

Berkaitan dengan ancaman yang disampaikan oleh oknum guru SMK N 3 Padang Sidempuan, Retno menyatakan masih perlu diklarifikasi lebih lanjut. Fakta sementara yang dia peroleh, guru merasa tidak pernah memberikan ancaman.

Menurut Retno, guru tersebut hanya sekedar memberikan peringatan terkait status FB yang dibuat korban bahwa korban dapat dikenakan pasal yang terkait dengan UU ITE dengan menyebutkan ancaman kurungan dan denda yang mungkin dijalani siswa AN. Yang tidak diperkirakan, dampak teguran tersebut membuat AN merasa depresi dan terancam hingga memutuskan untuk melakukan percobaan bunuh diri.

Retno membeberkan, status FB yang dibuat oleh siswa tersebut terkait dengan dugaan salah seorang siswa yang merupakan anak guru, yang dibantu dalam pelaksanaan USBN. Status FB ini kemudian berkembang menjadi saling komentar antara AN dengan teman-temannya dan siswa anak guru tersebut sampai mengeluarkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang tidak pantas untuk disampaikan.

Terkait hal ini, Retno mengatakan, guru-guru memiliki bukti berupa screenshot dari postingan dan komentar siswa di FB. Siswa yang merupakan anak guru, yang diduga memperoleh bocoran USBN tersebut merasa di-bully oleh AN dan dua orang temannya.

Akibat ini, 3 orang siswa tersebut mendapat teguran sehingga muncullah peringatan atau ancaman bahwa postingan mereka di FB bisa terkena pasal pencemaran nama baik dan UU ITE.

"Terkait dengan apakah soal USBN bocor atau tidak, masih perlu penelusuran lebih lanjut karena berdasarkan info yang diperoleh dari informan, bahwa keponakannya yang juga bersekolah di situ, tidak ada bantuan yang diberikan sekolah dalam pelaksanaan USBN itu," kata Retno.

Sekjen FSGI ini menambahkan, situasi sekolah di SMKN 3 Padang Sidempuan sudah lama tidak kondusif. Mulai dari Oktober 2016 sampai dengan Desember 2016 sudah ada tujuh kali demo yang dilakukan siswa.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement