REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi akan mengoptimalkan keberadaan satuan tugas (Satgas) antitawuran dalam mencegah tawuran di kalangan pelajar. Keberadaan satgas ini untuk menekan anngka tawuran pelajar.
"Untuk meminimalisir tawuran pelajar, maka satgas ini akan lebih dioptimalkan perannya," terang Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz kepada wartawah Ahad (26/3). Salah satunya dengan membentuk satgas antitawuran di sekolah-sekolah.
Unsur yang terlibat dalam satgas ungkap Muraz berasal dari guru, OSIS dan warga serta melibatkan aparat kepolisian. Targetnya teran dia ketika terjadi gejala akan terjadinya tawuran maka satgas bisa bergerak dengan cepat mengantisipasinya.
Selain optimalisasi satgas kata Muraz, pemkot juga menggiatkan pembinaan dan bimbingan kepada para pelajar di sekolah. Terutama dengan memberikan arahan bahwa kegiatan tawuran pelajar akan merugikan masyarakat dan diri sendiri.Pemkot lanjut Muraz juga siap memfasilitasi para pelajar agar mengikuti sejumlah kegiatan yang positif. Harapannya terang dia para pelajar bisa berkembang sesuai dengan potensi dan bakatnya masing-masing.
Ditambahkan Muraz, kasus tawuran pelajar di Kota Sukabumi sebenarnya pengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2013 kaus tawuran mencapai sebanyak 29 kasus. Sementara pada rentang waktu 2014 hingga 2016 terjadi penurunan karena hanya terjadi sebanyak delapan kasus tawuran pelajar.
Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah I Jawa Barat Supriyatno mengatakan, semua pihak diminta terlibat dalam upaya penanganan dan pencegahan tawuran pelajar. "Tawuran pelajar harus menjadi perhatian semua pihak," cetus dia beberapa waktu lalu di Sukabumi.
Supriyatno menerangkan, upaya yang sinergis dalam penanganan tawuran ini mulai membuahkan hasil. Dimana, kasus tawuran pelajar mengalami penurunan setiap tahunnya. Fenomena ini lanjut dia diharapkan bisa terus berlanjut dalam tahun-tahun mendatang.
Sehingga kata Supriyatno, kasus tawuran bisa tidak terjadi lagi di kalangan pelajar. Pasalnya ungkap dia para pelajar tumbuh menjadi generasi yang unggul dan kreatif serta melakukan kegiatan positif lainnya.
Salah seorang pelajar SMK di Kota Sukabumi Faisal (17 tahun) mengatakan, saat ini para pelajar lebih memilih kegiatan positif dibandingkan dengan tawuran. "Kegiatan tawuran lebih banyak negatifnya dan merugikan diri sendiri," imbuh dia. Sehingga ia mengajak rekan-rekannya sesame pelajar untuk menghindari tawuran.