Jumat 17 Mar 2017 02:07 WIB

PKL Purnawarman Minta Diizinkan Berjualan di Trotoar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Pedagang Kaki Lima (ilustrasi)
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Pedagang Kaki Lima (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Purnawarman meminta kejelasan nasib kepada Tim Satuan Tugas Khusus (Satgasus) PKL Kota Bandung. Karena, tempat relokasi di parkiran luar Bandung Electonic Center (BEC) kini mulai ada pekerjaan pembangunan gedung parkir yang rencananya berlantai empat.

Puluhan PKL itu, pada Kamis (15/3) berencana kembali berjualan di atas trotoar Jalan Purnawarman tempat mereka mencari nafkah sebelum direlokasi ke parkiran luar BEC setahun lalu. Namun, tidak lama setelah mereka menata gerobak masing-masing, sejumlah aparat Satpol PP datang bermaksud menertibkan mereka.

Beruntung masing-masing pihak sepakat untuk memilih jalur musyawarah sehingga nyaris tanpa ada ketegangan saat akan ada penertiban. Namun, puluhan PKL tersebut terlihat khawatir karena cemas mengenai nasib mereka.

Menurut Koordinator PKL Purnawarman Jalal Saputra, tahun lalu pihaknya direlokasi ke parkiran BEC. Tapi, sekarang parkirannya akan dibangun gedung parkir yang membutuhkan waktu pekerjaannya selama sembilan bulan. "Kami bingung harus berjualan di mana selama pembangunan itu,” ujar  Jalal kepada wartawan di Jalan Purnawarman, Kamis (16/3).

Di tengah-tengah musyawarah, ada beberapa opsi yang kemungkinan diambil agar para PKL tetap bisa berjualan selama sembilan bulan ke depan. Manajemen BEC menyediakan tempat di basement 5 yang kapasitasnya sekitar 30 PKL. Atau bisa jadi mereka diperbolehkan untuk kembali berjualan di atas trotoar namun tetap mengikuti aturan.

Sebenarnya, kata dia, pedagang masih memiliki hak untuk berjualan di trotoar. Namun, tetap harus mengikuti aturan seperti gerobaknya harus bongkar pasang, tidak permanen. Waktunya juga sesuai ketentuan dari pukul 10.00 sampai 18.00. "Kami tidak mau kalau di B5 karena selain kapasitasnya kurang, pembeli pasti berkurang, juga," katanya.

Selain itu, kata dia, ada service charge Rp35 juta per bulan untuk satu lokal. "Kalau kami ada 38 pedagang, berarti hampir Rp 1 juta. Jelas kami keberatan," katanya.

Oleh karena itu, Jalal berharap banyak kepada Satgasus PKL Kota Bandung untuk memberikan kebijakan agar para PKL diperbolehkan berjualan di atas trotoar. Kalau bisa keputusan itu bisa diambil secepatnya, tidak menunggu waktu lama. "Kami berharap segera ada keputusan. Inginnya sih Sabtu (18/3) sudah bisa kembali berjualan," katanya.

Menanggapi keinginan itu, Sekretaris Satgasus PKL Kota Bandung Prianan Wirasaputra menyatakan akan segera berdiskusi dengan berbagai pihak terkait untuk mengambil langkah tepat agar nasib para PKL Purnawarman tidak terkatung-katung. "Jalan Purnawarman kan kalau melihat Perda itu termasuk zona kuning, jadi masih bisa berjualan tetapi dengan syarat," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Ia akan  akan berdiskusi terlebih dahulu apakah nantinya para PKL Purnawarman ini kembali berjualan di atas trotoar atau di basement 5 BEC. "Semoga secepatnya ada keputusan," katanya.

Sementara menurut Rudi Gunawan dari Holding PT Istana Group (BEC), pihaknya sudah berbicara dengan PKL karena ini terkait alat berat yang disewa. Jadi, pihaknya meminta kerja sama dari PKL. Ternyata, setelah diberi penjelasan PKL pun mengerti. "Mereka meminta kejelasan, karena yang meminta pindah ke sini atas atensi pemkot. Makanya mereka mau disimpan dimana kita enggak tahu," katanya.

Menurut Rudi, pihaknya sebenarnya sudah menawarkan ke PKL untuk masuk ke basement 5. Namun, yang bisa masuk sekitar 10 tapi PKL tersebut tidak berkenan. "Kami kasih kebebasan kepada mereka silahkan bicara dengan Pemkot," katanya.

Saat ditanya apakah antara BEC dan Pemkot sudah ada komunikasi, Rudi mengaku sudah ada rapat tapi belum ada titik temu. Pemkot menyarankan ke tempat yang sudah disiapkan. "Tapi kan kuncinya di PKL dan mereka tidak mau. Kita kan sudah bilang ke PKL, apabila sudah selesa dibangun ya kita akan sediakan lagi sesuai dengan semula," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement