REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan pemerintah untuk netral atau tak memihak salah satu calon dalam gelaran Pilkada DKI. Netralitas akan menjadi pertaruhan kredibilitas pemerintah.
"Ini akan mempengaruhi sekali terhadap kredibilitas pemerintah di mata rakyat," kata Anies di Jakarta, Senin (13/3).
Anies mengaku percaya dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan mengambil sikap netral. Pernyataan orang nomor satu di republik itu menjadi pegangan Anies. Dan, kata dia, semua akan melihat buktinya selama proses Pilkada DKI berlangsung.
"Pak Presiden Jokowi akan mengambil posisi tetap netral. Saya percaya dengan kata-kata yang diucapkan," katanya.
Dalam berbagai kesempatan, Anies sering menyampaikan tiga pesan kepada relawannya. Pertama, kata dia, semua relawan dan pendukung paslon nomor urut tiga ikut menjaga proses pilkada agar berlangsung jujur. Dia berharap Pilkada DKI berjalan dengan jujur, tidak ada manipulasi dan intervensi.
Kedua, lanjut Anies, Pilkada DKI Jakarta harus menjunjung tinggi integritas dan nilai-nilai keadilan. Artinya, kata dia, pemerintah dan aparatnya harus menunjukkan sikap adil dengan tidak memihak salah satu kubu pasangan calon.
Yang ketiga, cagub yang diusung Gerindra dan PKS ini berharap Pilkada DKI berlangsung demokratis. Semua yang berhak untuk memilih harus diberi kesempatan untuk memilih, begitu juga sebaliknya.