REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyatakan jika dalam merealisasikan semua program yang telah dijanjikannya itu perlu akumulasi dari segala aspek untuk mencapai tujuan itu.
"Kota Makassar ini membutuhkan akumulasi untuk mencapai kemajuan. Sistem terakumulasi harus dirancang sejak awal untuk selanjutnya dikerjakan," ujar Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Makassar, Selasa (7/2).
Dia menjelaskan, akumulasi yang dimaksudkannya berupa kemampuan setiap elemen dalam pemerintahan untuk saling menyokong dengan kemampuan kompetisi yang dimiliki.
Wali kota mengatakan sistem perlu dibuat berjenjang yang diawali dari integrasi, koordinasi, dan berujung pada akumulasi serta sistemnya harus dirancang sejak awal.
Menurut dia, budaya 'sipakatau' (tidak saling membedakan), 'sipakalebbi' (saling menghargai), dan 'sipakainga' (saling mengingatkan) menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Makassar dalam membangun sistem terakumulasi itu. Danny juga menilai keberhasilan Pemkot Makassar menggelar pemilihan langsung Ketua RT/RW beberapa waktu lalu juga menjadi modal yang memperkuat pemerintah daerah itu untuk menerapkan sistem terakumulasi.
Sementara itu Direktur Evaluasi dan Pengendalian Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri RI Muhammad Hudori menilai Musrembang itu bermakna penting bagi Pemkot Makassar karena mempertemukan seluruh pemangku kepentingan. "Semua dapat berpartisipasi untuk melakukan penajaman, penyelarasan, dan klarifikasi terhadap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2018," ujar Hudori.
Menurut Hudori, topik pembahasan dalam Musrembang itu melahirkan rancangan RKPD tahun 2018 yang menjadi landasan bagi Pemkot Makassar untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. "Hal terpenting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus konsisten dengan RKPD," ujarnya.