Selasa 07 Mar 2017 22:32 WIB

KTT IORA 2017 Resmi Ditutup

Rep: Puti Almas/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (tengah), PM Australia Malcom Turnbull (kanan) dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) memberikan keterangan pers hasil pertemuan para kepala negara dan pimpinan delegasi dalam rangkaian KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 20
Foto: Republika/Puti Almas
Presiden Joko Widodo (tengah), PM Australia Malcom Turnbull (kanan) dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) memberikan keterangan pers hasil pertemuan para kepala negara dan pimpinan delegasi dalam rangkaian KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 20

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA) bersama dengan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull , Selasa (7/3).

Jokowi menyampaikan bahwa acara ini menjadi tonggak pembaruan komitmen dari negara-negara anggota organisasi itu untuk mengintensifkan kerjasama. Ia juga mengatakan bahwa para pemimpin negara anggota IORA telah menyadari berbagai tantangan yang dihadapi di Samudera Hindia. Tetapi, sekaligus juga mengetahui potensi apa saja yang dimiliki di kawasan tersebut.

KTT IORA 2017 yang pertama kalinya diselenggarakan sejak organisasi ini  didirikan 20 tahun lalu juga menghasilkan Jakarta Concord. Ini adalah dokumen utama dan strategis yang berisi visi serta norma kerjasama berkelanjutan, serta memperkuat arsitektur regional dalam menghadapi tantangan di kawasan.

"Dari KTT IORA 2017, kami mementukan komitmen memajukan keamanan dan keselamatan maritim, memajukan kerjasama dalam perdagangan dan investasi, manajemen perikanan, serta resiko pengelolaan bencana," ujar Jokowi dalam penutupan KTT IORA 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (7/3).

Jokowi juga menekankan kerjasama yang dilakukan negara-negara anggota IORA juga mencakup bidang akademis, ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan budaya. KTT kali ini juga mengangkat dua isu lintas sektoral, yaitu blue economy dan women empowerment.

"IORA juga memperkokoh kerjasama dalam demokrasi pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi, dan penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM). Tidak lupa keinginan kami sebagai negara anggota bersama adalah menciptakan Samudera Hindia sebagai kawasan aman dan damai," jelas Jokowi. 

Dalam pertemuan tingkat tinggi ini, Strenghening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean atau  penguatan kerjasama maritim untuk Samudera Hindia yang damai, stabil, dan sejahtera diangkat sebagai tema utama. Indonesia menjadi ketua IORA periode 2015 - 2017 dan selanjutnya kepemimpinan organisasi diserahkan kepada Afrika Selatan.

Sementara itu, Zuma dalam pidato penutupan KTT IORA 2017 menyampaikan apresiasi atas keramahtamahan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan ini. Ia juga menghargai para pemimpin negara anggota yang berkontribusi dalam kemajuan kawasan Samuderan Hindia.

"Saya sangat mengapresiasi masyarakat Indonesia atas keramahtamahan dan sambutan hangat selama KTT IORA 2017 berlangsung. Acara ini sangat sukses dan menjadi tonggak penting bagi sejarah organisasi yang telah berjalan selama 20 tahun," kata Zuma.

Ia juga optimistis bahwa IORA akan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Tentunya, melalui Jakarta COncord komitmen yang dimiliki oleh seluruh negara anggota dapat diimplementasikan dengan baik.

Kemudian Perdana Menteri Australia Turnbull menekankan pentingnya kerjasama di bidang keamanan untuk mengadapi tantangan salah satunya adalah tindakan terorisme dan ekstremisme. Ia menyadari ancaman tersebut sangat berbahaya dan mungkin terjadi di kawasan Samudera Hindia, bahkan seluruh dunia.

"Kami mendukung kerjasama dalam memerangi terorisme dan ektremisme oleh negara-negara anggota IORA yang menjadi salah satu tantangan besar dihadapi oleh kawasan Samudera Hindia di masa ini dan akan datang," kata Turnbull.

Ia juga memberi pujian bagi Indonesia yang menjadi tuan rumah KTT IORA 2017. Menurutnya, selama ini negara-negara anggota belum pernah berkumpul untuk melakukan pembahasan intensif mengenai isus-isu di kawasan Samudera Hindia.

"Dalam waktu yang cukup lama semua negara anggota IORA tidah pernah berkumpul secara intensif dan ini tidak terlepas dari peran Indonesia sebagai ketua pada periode 2015 hingga 2017," kata Turnbull menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement