REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi tawuran di flyover Pasar Rebo pada 14 Februari 2017 menewaskan satu orang siswa. Tawuran tersebut dilakukan antara SMK Budi Murni 4, SMK Adi Luhur 2 Jakarta Timur, dan SMK Bunda Kandung Jakarta Selatan.
Gubernur Pejawat DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak tahu akan hal itu. "Enggak tahu, saya belum dapat laporan," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (1/3).
Namun Ahok memastikan siswa yang terlibat tawuran tidak akan naik kelas atau dikeluarkan dari sekolah. "Saya nggak tahu, tapi kalau tawuran jelas bisa nggak naik kelas, bisa dikeluarkan, (dan) bisa dicabut KJP (Kartu Jakarta Pintar)," katanya.
Sebelumnya, ada 17 siswa SMK Budi Murni 4, enam siswa SMK Bunda Kandung, dan 18 siswa SMK Adi Luhur 2. Dalam tawuran tersebut, siswa Teknik Mesin kelas XI SMK Bunda Kandung bernama Ahmad Andika Bagaskara tewas.