Sabtu 25 Feb 2017 05:09 WIB

Demokrat Terapkan Strategi Politik SBY di Putaran Dua Pilgub DKI

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fachry Ali menilai, Partai Demokrat menerapkan sifat politik ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menentukan arah dukungan di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017. Itu tak lain karena setelah pasangan calon yang diusungnya tidak lolos putaran kedua, Demokrat belum juga mengalihkan dukungannya.

Fachry menerangkan, sejak dulu, SBY selalu berpikir cermat dalam menentukan sikap politiknya. SBY menurutnya, selalu terlebih dahulu merenungkan kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapi partainya, sebelum memutuskan arah dukungan.

"Itu sesuai dengan sifat politik SBY. SBY itu selalu berpikir cermat, memperhitungkan segala sesuatu dengan cermat. Karena dia berpikir cermat, maka tidak terburu-buru mengambil keputusan. Dari sejak dulu dia renungkan dulu biasanya begitu," kata Fachry kepada Republika.co.id, Jumat (24/2).

Sebelumnya, Partai Demokrat menyatakan belum menentukan sikap terkait arah dukungan di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Sekjend Demokrat, Hinca Panjaitan menegaskan, partainya masih terus melakukan konsolidasi, sambil menunggu pengumuman resmi dari KPUD terhait hasil putaran pertama Pilgub DKI.

"Posisi Partai Demokrat sampai hari ini kami masih terus konsolidasi sambil menunggu pleno yang dilakukan oleh KPUD DKI. Begitulah tata kramanya untuk ikuti aturan main sebuah hasil keputusan final," kata Hinca di Kantor DPP Demokrat, Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement