Sabtu 18 Feb 2017 18:04 WIB

Demokrat Mengaku Sudah Didekati Petinggi Parpol

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Winda Destiana Putri
Partai Demokrat
Foto: Republika-wihdan
Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Roy Suryo mengatakan tim pemenangan Partai Demokrat mempersilahkan relawan maupun simpatisan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni untuk mendeklarasikan dukungan ke pasangan calon tertentu. Namun, Roy meminta semua pihak tersebut tidak mengatasnamakan tim Agus-Silvy.

Hal itu dikatakannya, menyusul deklarasi sejumlah relawan dan simpatisan Agus-Silvy untuk putaran kedua Pilkada DKI. "Kalau ada pendapat pribadi relawan yang kecenderungan sudah ke salah satu pasangan calon itu hak pribadi masing-masing dan kami dari tim pemenganan itu tidak melarang karena itu demokratis, silahkan saja," ujar Roy dalam diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2).

Menurutnya, Partai Demokrat hingga saat ini belum memutuskan sikap politik dalam putaran dua Pilkada DKI. Partainya akan menunggu terlebih dahulu, hasil rekapitulasi resmi dari KPU DKI. Namun ia mengakui, memang telah ada sejumlah partai yang memulai pendekatan dengan Partai Demokrat. "Terus terang banyak, kemarin juga ada komunikasi dari salah satu pimpinan parpol komunikasi langsung ke kami, dan itu bebas. Silahkan saja berkomunikasi tapi sekali lagi tim pemenangan Agus-Silvy belum ada keputusan resmi ke paslon berapa," kata Roy.

Sehingga jika pun ada statement atau pernyataan dari politisi Partai Demokrat hal itu murni sebagai pendapat pribadi yang bersangkutan. "Enggak apa-apa, anggap aja itu statement pribadi atau kelompk tapi tidak atas nama tim pemenangan Agus-Silvy," katanya.

Meski demikian, ia mengungkap Partai Demokrat masih memiliki sejumlah opsi apakah mendukung pasangan calon tertentu atau membebaskan pemilihnya menentukan sikap politiknya. Yang penting kata Roy, partainya tidak pernah menyarankan untuk golput di putaran kedua PIlkada DKI. "Kami dari tim pemenangan dan partai demokrat sama sekali tidak sarankan untuk golput, tidak boleh golput, tetap nanti pada putaran kedua harus memilih. Memilih kemana itu nanti ada opsi, bisa nomor dua atau nomor tiga atau bisa terserah pribadi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement