REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Peresmian banguanan pasar Klewer diundur April mendatang. Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo menjelaskan hal tersebut lantaran terdapat sejumlah pekerjaan yang belum selesai seperti penataan halaman pasar hingga perbaikan jalan yang terdampak proyek pembangunan pasar.
"Kami minta kontraktor untuk memperbaiki dulu jalan-jalan di sekitar pasar akibat proses pembanguan, Jalan Radjiman itu yang paling terdampak. Halaman pasar juga akan ditata, jadi April baru bisa diresmikan," tutur Rudyatmo pada Rabu (15/2).
Sebelumnya, bangunan Pasar Klewer direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Maret. Sebab itu, Pemerintah Kota Solo meminta kontraktor untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang tersisa.
Menanggapi hal tersebut, Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani mengatakan pedagang tak mempermasalahkan diundurnya peresmian pasar Klewer. Namun, kata dia pedagang berharap Pemerintah Kota Solo mengizinkan untuk menempati terlebih dulu kios-kios di pasar Klewer, kendati bangunan pasar belum diresmikan. Dia mengatakan pedagang berharap pasar tersebut sudah bisa ditempati pada April mendatang.
"Kami menargetkan sebelum paling lambat awal April, jadi tidak masalah kalau peresmiannya mudur yang terpenting pedagang sudah bisa menempati dulu," tutur Kusbani pada Rabu (15/2).
Selain itu, kata dia, pedagang juga meminta Pemkot memberikan kunci kios lebih awal agar dapat melakukan persiapan. Sebab, menurutnya, diperlukan waktu sekitar sebulan bagi pedagang untuk melakukan penataan barang dagangan. Dia berharap saat diresmikan, pedagang sudah menempati kios-kios yang disediakan dan sudah siap untuk berjualan.
Saat ini, jelas dia, HPPK telah melakukan pendataan pedagang. Dari1.529 pedagang yang tercatat baru 1.420 pedagang yang sudah melengkapi berkas persyaratan untuk menempati kios seperti NPWP, salinan Kartu Keluarga, KTP dan berkas lainnya.
Diketahui proyek pembangunan pasar Klewer berasal dari kucuran dana pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan. Proyek pembangunan pasar yang sempat mengalami kebakaran pada 2014 itu dikerjakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, pemerintah mengucurkan dana Rp 61,8 miliar dan pada tahap kedua sebesar Rp 96 miliar. Kendati demikian dari pagu sesuai hasil lelang anggaran yang digunakan hanya Rp 81 miliar.