Jumat 10 Feb 2017 16:33 WIB

Aksi 112 Pindah ke Istiqlal, SBY: Alhamdulillah

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi sikap para pemimpin aksi damai 112, yang setuju menggantikan aksi long march menjadi zikir dan doa bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2) besok. Menurut SBY, sikap para pemimpin aksi damai yang tidak memaksa long march merupakan bentuk pemimpin yang berjiwa besar.‎

Selain itu, keinginan untuk memindahkan lokasi aksi damai tersebut juga merupakan respons positif akan ajakan pemerintah untuk menjaga situasi agar tetap tenang dan damai.

"Saudara-saudara, ini contoh yang baik karena tidak bijak dan tidak tepat kalau negara, pemerintah, berjarak dengan umat Islam dan berjarak dengan umat agama mana pun apalagi mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam," kata SBY usai sholat Jumat di Masjid Jamie Al Riyadh, Kwitang, Jakarta, Jumat (10/2).

Menurut dia, jika ada jarak bisa menimbulkan ketegangan dan kebencian satu sama lain. Bahkan, SBY menuturkan, semua orang akan merugi jika muncul kebencian sesama rakyat Indonesia. Dirinya berharap para pemimpin umat bisa bergandengan tangan dengan pemerintah untuk menciptakan suasana damai.

''Alhamdulillah saya baca kemarin, itu tanda-tanda yang baik bahwa tidak perlu lagi ada saling membenci begitu satu sama lain karena tentu juga tidak perlu ada Islamofobia di negeri sendiri,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement