Kamis 09 Feb 2017 17:43 WIB

Lebih dari Seribu Orang dari Sumut Ikut Aksi 112 di Jakarta

Rep: Issha Harruma/ Red: Bilal Ramadhan
Aksi 112 atau demo pada 11 Februari 2017 (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aksi 112 atau demo pada 11 Februari 2017 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lebih dari seribu orang dari Sumatra Utara akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi 11 Februari atau 112. Jumlah ini akan terus bertambah meski Polda Metro Jaya telah melarang aksi tersebut.

Koordinator Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumut Heriansyah mengatakan, hingga hari ini, ada seribu orang yang terdaftar akan berangkat di bawah koordinasi mereka. Mereka berangkat menggunakan pesawat, bus, dan moda transportasi lain.

"Di bawah koordinasi kami di atas seribu orang insya Allah. Yang berangkat sporadis juga ada," kata Heriansyah, Kamis (9/2).

Heriansyah mengatakan, keikutsertaan mereka dalam aksi 112 untuk menunjukkan bahwa umat Islam sudah bersatu dan tidak bisa diintimidasi apalagi dipecah belah. Aksi tersebut masih terkait dengan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Aksi 112, kata dia, diharap dapat mendorong agar proses hukum terhadap Ahok dapat segera diselesaikan. "Walaupun tidak ada aksi anarkistis dalam aksi 112 itu tapi orang akan lihat kekuatan ini bisa menimbulkan efek. Itu yang harus diperhatikan pemilik kekuatan di negara ini," ujar dia.

Heriansyah pun mempertanyakan alasan Polda Metro Jaya melarang aksi tersebut. Menurut dia, tidak ada alasan yang kuat bagi polisi untuk mengeluarkan larangan. "Apa dasar mereka melarang kita. Masa tenang itu tiga hari sebelum pilkada. Kita kan di luar itu. Dan tajuknya jalan santai. Itu hanya bentuk persaudaraan kita yang memuncak, apa hubungannya sama pilkada. Itu kan intimidasi," kata Heriansyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement