REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak menghadiri jadwal pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Agung di kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Dahlan sebelumnya diagendakan diperiksa terkait dengan pengadaan mobil listrik.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Richard Marpaung mengatakan, ada pihak keluarga yang datang dan memberikan surat pemberitahuan kalau Dahlan Iskan tidak bisa hadir. "Hari ini DI (Dahlan Iskan) tidak hadir dan ada perwakilan keluarga yang sudah memberikan surat pemberitahuan kepada kami," katanya di Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Senin (6/2).
Ia mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan di Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, karena sampai dengan saat ini Dahlan Iskan statusnya masih sebagai tahanan kota dan tidak bisa bepergian keluar kota. "Ada sekitar lima orang dari Kejaksaan Agung yang datang hari ini, tetapi karena DI tidak datang, kemungkinan akan dilakukan pemanggilan lagi pada pekan depan," ucapnya.
Sementara itu, Miratul Mukminin selaku perwakilan keluarga Dahlan Iskan saat datang ke kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengatakan, kedatangannya ke kantor tersebut ingin memberikan surat pemberitahuan ketidakhadiran Dahlan Iskan. "Pak Dahlan tidak bisa hadir karena kondisinya kurang enak badan atau sakit, selain itu juga masih belum di dampingi dengan pengacara terkait dengan kasus ini," ujarnya.
Dalam kasus mobil listrik, Dahlan ditetapkan tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) yang dikeluarkan Kejagung pada 26 Januari lalu. Sprindik itu terkait dugaan korupsi pengadaan 16 unit mobil jenis electric mikrobus dan electric executive bus. Atas kasus ini negara diduga mengalami kerugian sampai dengan Rp 32 miliar.