Jumat 03 Feb 2017 17:10 WIB

Warga Wilayah Rawan Bencana Gorontalo akan Direlokasi

 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, akan segera merelokasi sejumlah warga yang bermukim di lereng gunung di Kelurahan Leato Utara, Kecamatan Dumbo Raya, yang merupakan wilayah rawan bencana banjir dan longsor.

Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengungkapkan, sebagian besar masyarakat yang bermukim di sana sangat rawan tertimpa bencana, seperti tanah longsor, sehingga perlu dilakukan antisipasi sejak dini.

"Solusinya hanya relokasi. Saat ini sedang membangun 180 unit rumah susun dalam satu lokasi. Tepatnya berada di Kelurahan Buluide. Itu akan kami peruntukan merelokasi warga Leato Utara," ungkapnya.

Ia menjelaskan, relokasi itu akan dilakukan secara bertahap, melalui pendataan yang optimal. Pemkot Gorontalo akan menyeleksi warganya yang akan bermukim di rumah susun tersebut.

Untuk itu Marten menghimbau agar warganya tidak membangun rumah di lereng gunung yang setiap saat terancam bencana alam. "Ini bukan hanya imbauan semata, tapi wajib dilaksanan masyarakat agar mereka bisa aman dan nyaman tinggal di rumah," katanya.

Imbauan itu bukan hanya khusus di Kelurahan Leato Utara. Untuk warganya yang bermukim di Kelurahan Botu juga diminta untuk mendengar imbauan itu. Sebab dua lokasi itu banyak warganya yang bermukim di lereng gunung.

Pembangunan rumah susun itu diambil dari dana APBN dan APBD Kota Gorontalo. Semua itu diakuinya untuk kesejahteraan warganya agar jauh dari korban bencana alam. "Kami sangat khawatir ketika musim hujan dan angin dalam menerpa Gorontalo. Untuk itu saya harapkan agar masyarakat selalu memperhatikan keselamatannya dan keluarga," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement