REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner KPU RI, Ferry Kurnia Riskiansyah, mengatakan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2017 tidak akan menurun. KPU mentargetkan partisipasi masyarakat meningkat hingga 2,5 persen.
"Target partisipasi masyarakat akan meningkat hingga 77,5 persen. Sebelumnya, partipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2015 sekitar75 persen," ujar Ferry ketika dikonfirmasi Republika, Kamis (2/2).
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Lukman Edy khwatir partisipasi pilkada serentak akan berkurang. Dirinya menyayangkan semaraknya Pilkada serentak masih kurang terasa. Bahkan perhatian rakyat Indonesia hanya tertuju pada satu daerah, yakni Pilkada DKI Jakarta.
Padahal masih ada 100 daerah lainnya yang juga menyelenggarakan Pilkada. Mulai dari pemasangan alat peraga kampanye (APK) hingga pemberitaan masih sangat minim dan berbeda jauh dengan Pilkada di Ibukota.
Terkait hal itu, Ferry mengatakan jika peningkatan partisipasi pemilih membutuhkan dukungan masyarakat, partai politik dan pasangan calon pilkada.
"Kami akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat di 101 daerah, baik lewat iklan layanan masyarakat maupun jaringan pemilih pemula, perempuan dan tokoh masyarakat serta tokoh agama," tambahnya.
Sementara itu, awal pekan lalu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, mengatakan pihaknya mentargetkan ada peningkatan partisipasi pemilih sebanyak lima persen dalam pilkada serentak tahun ini.
"Mudah-mudahan kali ini partisipasi pemilih bisa mendekati 80 persen. Jangan sampai ada daerah yang di bawah 20-an persen. Selain itu, tidak ada politik uang serta netralitas PNS harus dijaga," tutur Tjahjo.
"Sosialisasi lewat iklan itu tugas penyelenggara di provinsi atau kabupaten. Namun, di tingkat kecamatan atau desa harus lebih gencar lewat KPPS setempat," tutur Daniel.