Kamis 02 Feb 2017 13:59 WIB

PMII Minta Ahok Berhenti Bertindak Arogan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua MUI Ma'ruf Amin hadir menjadi saksi pada persidangan kedelapan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (31/1).
Foto: Antara/Pool/Isra Triansyah
Ketua MUI Ma'ruf Amin hadir menjadi saksi pada persidangan kedelapan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengecam perilaku Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kepada Rais Aam PBNU, KH. Ma'ruf Amin di pengadilan.

Meski Ahok sudah meminta maaf dan telah dimaafkan Kiai Ma'ruf, organisasi berbasis mahasiswa nahdliyin ini meminta Ahok berhenti bersikap arogan kepada semua orang.

Ketua Umum PB PMII, Aminuddi Ma'ruf mengatakan, pernyataan Ahok dan Tim Kuasa Hukumnya yang arogan pada persidangan kemarin tidak memiliki etika budaya Indonesia. Terlebih menghormati kepada orang lebih tua menganggap saksi tidak objektif dan palsu kepada Ketua Umum MUI Pusat yang juga Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin.

"Untuk itu kami dari PB PMII mengecam sikap Ahok kepada Rois Aam PBNU KH. Ma'ruf Amin dalam persidangan yang tidak sama sekali menunjukan etika sebagai pemimpin, dan mempunyai tata krama," kata dia dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (2/2).

Sebagai orang yang lebih muda, Ahok seharusnya tetap menghormati orang tua terlebih ulama yang menjadi panutan dan disakralkan di NU. PMII pun mengingatkan kepada Ahok untuk berhentu bersikap arogan kepada semua orang, sehingga memperkeruh suasana.

"Meminta kepada Ahok dan timnya untuk berhenti membuat pernyataan-pernyataan kontroversial dan sikap arogan yang hanya akan memperkeruh keadaan," ujarnya.

Namun Aminuddin menyerukan seluruh warga NU khususnya kader-kader PMII untuk tidak terpancing dan terprovokasi oleh pihak pihak lain yang ingin memanfaatkan situasi. Kemudian tetap menghargai permintaan maaf Ahok yang secara bijak diterima Kiai Ma'ruf. Sikap ikhlas dan bijaksana Kiai Ma'ruf ini menurutnya harus dijadikan contoh oleh semua elite politik untuk tidak memperkeruh keadaan.

Baca juga,  Selama Berdiri Sikap Keagamaan MUI Baru Dikeluarkan pada Kasus Ahok.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement