Sabtu 28 Jan 2017 05:46 WIB

'Jabodetabek Makin Membutuhkan Transportasi Berbasis Rel'

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Reiny Dwinanda
Pekerja menyelesaikan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Selasa (24/1).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengelola Transportasi, Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elly Sinaga mengungkapkan penambahan kapasitas jalan bukanlah solusi jitu dalam mengatasi kemacetan. Ia melihat ada solusi lain untuk mengatasi kemacetan di kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). "Jabodetabek semakin membutuhkan transportasi berbasis rel," katanya, Jumat, (27/1).

Elly menjelaskan solusi tersebut ideal untuk diterapkan di Jabodetabek. Apalagi, sistem transportasi berbasis rel sangat mungkin diaplikasikan di lahan terbatas. "Terlebih, moda transportasi berbasis rel mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak." 

Moda transportasi masal berbasis rel antara lain, kereta api konvensional, kereta api komuter, monorel, Light Rail Transit (LRT),  Mass Rapid Transit (MRT), dan Automated People Mover System (APMS). "Untuk bisa membangunnya, kami sangat membutuhkan investor dan sumber daya manusia pendukung," ujarnya seraya mengungkapkan rencana pembangunan stasiun pertemuan MRT di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement