Selasa 24 Jan 2017 17:49 WIB

Menag: Komunisme Sebagai Ideologi Sudah Mati

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kanan) dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bachtiar menjadi pembicara dalam focus group discussion (FGD) dengan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri PTKIN, Jakarta, Selasa (24/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kanan) dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bachtiar menjadi pembicara dalam focus group discussion (FGD) dengan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri PTKIN, Jakarta, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, isu berkembangnya komunisme sudah tidak lagi relevan di Indonesia saat ini.

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi pembicara di focus group discussion (FGD) yang digelar Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) bersama para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Hotel Sofyan, Jakarta pada Selasa (24/1).

"Komunisme sebagai ideologi itu sudah mati menurut saya, coba negara mana yang masih mampu bertahan dengan pondasi komunisme," kata Lukman.

Ia menerangkan, hanya dua negara yang masih bertumpu pada paham komunisme. Bahkan di Kuba dan Korea Utara sekalipun, diketahui nasibnya seperti apa.

Betapa sulitnya negara tersebut, sehingga pemimpinnya sekarang mengemas sedemikian rupa agar dunia tidak mengetahui kondisi sebenarnya negara tersebut.

Ia mengaku, sudah pernah ke dua negara tersebut. Mengetahui bagaimana rezim penguasanya menutupi citra yang dibangun di mata rakyatnya.  Komunis di Eropa timur pun sudah selesai.

Adapun Cina sekarang lebih kapitalis ketimbang negara lain. Jadi dalam konteks Indonesia, ia bertanya, siapa tokoh atau figur yang mengusung paham komunis?

"Kok saya merasa ini adalah hantu yang terlalu dibesar-besarkan, karena komunisme tak mungkin hidup di kita karena kita sangat religius," ujarnya.

 

Ia mengungkapkan, mungkin responnya terlalu berlebihan. Tapi, ingin menegaskan bahwa tidak boleh larut dengan isu yang tidak punya basis fakta.  Jangan-jangan, kata ia, Komunis adalah hantu yang sedang dibangunkan lagi untuk menakut-nakuti dengan tujuan tertentu.

Baca juga, Pemerintah Ingatkan Paham Komunsis Masih Dilarang di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement