REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, hadir dalam Tabligh Akbar Politik Islam Ketujuh (TAPI-7) yang didahului shalat shubuh berjamaah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Ahad (15/1). Kegiatan diskusi Tabligh Akbar Politik Islam Ketujuh ini terselenggara atas kerjasama penyelenggara Pengajian Politik Islam (PPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI.
Pengasuh penyelenggara PPI, KH. Cholil Ridwan mengatakan, diskusi politik di masjid bukanlah hal yang tabu. Karena Nabi Muhammad SAW sendiri membahas politik dan strategi politik di masjid.
"Kita tidak perlu ragu dan takut bicara politik di masjid, seperti zaman penjajah. Sekarang sudah merdeka, masjid harus menjadi pusat strategi politik dan ekonomi sama seperti yang dilakukan Rasulullah," kata dia dalam kata sambutannya.
Agar tidak dipermalukan dan dipecundangi, maka umat Islam harus berjihad dalam menghidupkan masjid sebagai pusat kajian dan diskusi strategi politik Islam. Tujuannya agar masjid bisa menjadi lokomotif dakwah bagi umat Islam dalam merebut kemenangan.
Selain Anies Baswedan, hadir pula sejumlah tokoh politik seperti mantan Ketua MPR Amien Rais dan mantan Ketua MK yang kini sebagai Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva. Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor satu, Sylviana Murni, juga hadir mewakili cagub Agus Harimurti Yudhoyono yang tidak bisa hadir karena ada acara yang bersamaan.
KH. Cholil Ridwan mengucapkan terima kasihnya kepada dua kandidat calon pemimpin DKI Jakarta yang bersedia hadir dalam acara TAPI-7. Acara ini digelar bersamaan dengan pelantikan pimpinan PPI baru, Hamdan Zoelva. TAPI-7 mengambil tema 'Berbeda dalam madzhab, bersatu dalam politik'. Kegiatan Tabligh Akbar Politik Islam ketujuh yang dihadiri para tokoh politik ini membuat shalat shubuh jamaah membludak hingga luar masjid.