REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, mengatakan bahwa debat pilkada bukanlah kewajiban. Tapi, hal tersebut merupakan hak warga Jakarta sehingga Anies mengaku pantang menolak undangan acara debat antarcalon kepala daerah.
"Debat itu bukan kewajiban, tapi hak warga Jakarta untuk mengetahui calon pemimpinnya," ujar Anies saat menyambangi warga di Jl. Tri Dharma Utama III, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1).
Bagi pasangan cawagub Sandiaga Uno ini, undangan debat antar cagub DKI Jakarta merupakan komitmen tersendiri yang tidak akan ia tolak. Karena itu, penggagas gerakan 'Indonesia Mengajar' ini merasa heran ketika ada calon gubernur yang tidak datang debat kecuali yang wajib saja.
"Kalau datang debat hanya yang wajib, artinya ia tidak mau berinteraksi dengan warganya," ujar Anies yang bersama Sandi didukung partai Gerindra dan PKS ini.
Gerimis hujan sepanjang Sabtu pagi tidak menyurutkan langkah Anies menemui warga Cilandak. Dengan mengenakan kemeja putih, Anies datang untuk mensosialisasikan program kerja unggulan pasangan calon Anies-Sandi.
Anies datang bukan hanya untuk sosialiasi program. Dia sekaligus ingin mendengarkan aspirasi warga di perumahan padat tersebut. Kegiatan Sabtu pagi itu ditutup dengan pembacaan doa dan foto bersama warga.