Ahad 08 Jan 2017 09:44 WIB

Lukisan Gus Dur Dipamerkan di Pesantren Tebuireng

Putri Presiden keempat indonesia K.H Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid melihat koleksi lukisan Gus Dur di rumah pergerakan Gus Dur saat acara peresmian di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (24/1).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Putri Presiden keempat indonesia K.H Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid melihat koleksi lukisan Gus Dur di rumah pergerakan Gus Dur saat acara peresmian di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Sejumlah lukisan Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dipamerkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pameran lukisan ini pun dalam rangka memeriahkan acara haul Gus Dur yang ke-7.

"Lukisan itu dipajang di lantai dasar gedung KH Yusuf Hasyim, masih di area pondok. Lukisan itu untuk memeriahkan acara haul, dan sampai sekarang juga masih dipajang," kata Lukman, pengurus PP Tebuireng, Ahad (8/1)

Dalam pameran itu, setidaknya ada 15 lukisan. Selain Gus Dur, juga terdapat sejumlah lukisan lainnya misalnya kakek Gus Dur sekaligus pendiri organisasi Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari, sesepuh NU sekaligus Mustasyar PP Tebuireng, Jombang, KH Yusuf Hasyim, guru sesepuh PP Tebuireng KH Ishak Latif, serta sejumlah kaligrafi.

Lukisan itu dibuat oleh sejumlah alumni PP Tebuireng. Salah satunya Rozi. Ia mengatakan, sudah hobi membuat lukisan sejak kecil, bahkan ketika menjadi santri pun, tetap tekun pada hobinya.

Rozi membuat sejumlah lukisan para tokoh di pondok dengan harapan masyarakat yang melihat akan merasa semakin dekat. Salah satunya ia membuat lukisan KH Yusuf Hasyim. "Yang kami buat dan pamerkan ini tidak semata lukisan Gus Dur, tapi juga hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari dan tokoh lain," paparnya.

Sya'roni, pelukis lainnya mengaku, senang bisa menampilkan lukisannya, terlebih lagi di acara haul ini. Ia berharap, hal ini sekaligus memupuk bakat dan minat para santri. Selain pandai mengaji, mereka juga tetap bisa berkreasi. "Ke depan, kami ingin ada komunitas alumni Tebuireng yang hobi melukis," harapnya.

Selain dipajang, lukisan itu juga diperbolehkan untuk dibeli. Para penikmat lukisan bisa mendapatkan lukisan itu dengan harga yang relatif terjangkau, mulai belasan ribu hingga jutaan rupiah.

Sementara itu, puncak acara haul Gus Dur yang ke-7 di PP Tebuireng, Kabupaten Jombang, telah berlangsung pada Sabtu (7/1) malam. Acara itu dihadiri ribuan warga, maupun para santri pondok dari berbagai daerah dan angkatan.

Mereka mengikuti acara yang diselenggarakan di kawasan pondok itu dengan tertib. Gema selawatan juga terus berkumandang saat acara itu berlangsung. Selain itu, di acara itu juga dilakukan pembacaan tahlil.

Dalam acara haul itu, juga dihadiri oleh sejumlah tamu undangan. Mantan Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan yang merupakan teman akrab Gus Dur selama belajar di Universitas Al-Azhar Mesir KH Sanusi Baco, hadir memberikan ceramah agama.

Selain itu, juga terdapat dua teman baik Gus Dur yang juga hadir, yaitu mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon Abdullah Syarwani dan cendekiawan muslim Habib Chirzin. Mereka membeberkan pertemanannya dengan mantan Gus Dur. Selain itu, hadir pula istri mendiang Gus Dur, Hj Sinta Nuriya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement