Senin 02 Jan 2017 20:55 WIB

Identifikasi Korban KM Zahro Ditargetkan Rampung dalam 7 Hari

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Petugas membawa korban yang terbakar di dalam kapal motor Zahro Express di dermaga Muara Angke, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas membawa korban yang terbakar di dalam kapal motor Zahro Express di dermaga Muara Angke, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas forensik di RS Polri Kramatdjati, Jakarta Timur, masih berusaha melakukan identifikasi terhadap 17 korban yang tewas terbakar dalam insiden maut Kapal Zahro Express, Ahad (1/1) lalu. Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan berharap proses identifikasi jenazah para korban itu rampung dalam waktu tujuh hari.

Dia menjelaskan, tim penyelidik RS Polri tengah berupaya mengidentifikasi 17 jenazah korban berdasarkan minimal dua tanda sekunder serta satu tanda primer. Beberapa contoh tanda sekunder, antara lain tinggi badan, jenis kelamin, bekas operasi, tato, dan properti semisal gelang, cincin, jam tangan, atau benda-benda lain yang menempel di tubuh korban. Sementara, tanda primer bisa berupa susunan gigi, sidik jari, dan DNA.

"Jika seandainya tidak ada tanda primer maupun sekunder yang bisa diambil untuk mengenali para korban, kami akan melakukan tes DNA terhadap mereka," ujar Iriawan kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/1).

Jenderal polisi bintang dua itu menuturkan, instansinya kini sedang menyelidiki dugaan kelalaian yang dilakukan oleh beberapa pihak terkait dengan insiden Zahro Express. Mulai dari pemilik kapal, nahkoda kapal, hingga syahbandar yang bertanggung jawab atas lalu lintas laut di Pelabuhan Kaliadem.

"Jika dalam proses penyelidikan nanti memang ditemukan bukti permulaan yang cukup tentang adanya pidana dalam kasus ini, kami tentunya akan menaikkannya ke tahap penyidikan," kata Iriawan.

Kapal Zahro Express terbakar di perairan Teluk Jakarta, Ahad (1/1) pukul 09.00 WIB. Kecelakaan terjadi tatkala kapal itu sedang dalam perjalanan mengangkut ratusan wisatawan dari Pelabuhan Kaliadem Jakarta Utara menuju Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Menurut informasi sementara yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal akibat insiden tersebut mencapai 23 orang. Sebanyak 20 di antaranya adalah korban yang tewas karena terbakar.

Dari 20 jenazah yang terbakar itu, tiga di antaranya sudah berhasil diidentifikasi oleh tim forensik RS Polri Kramatdjati. Mereka adalah Dewi (35 tahun), Nia Kurniati (33 tahun), dan Tjung Tho Kie.

Jenazah Dewi (perempuan) teridentifikasi lewat tanda sekunder berupa gelang kaki, tinggi badan, dan jenis kelamin. Sementara, jenazah Nia Kurniati (perempuan) teridentifikasi lewat tanda sekunder berupa tinggi badan dan kondisinya yang tengah hamil tiga bulan.

Berikutnya, jenazah Tjung Tho Kie dikenali lewat tanda primer berupa gigi palsu yang terpasang di rahang atas dan kanan bawah. Ada pun tanda sekunder yang didapat pada korban berupa jenis kelamin perempuan serta cincin dan gelang yang melekat di tubuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement