Selasa 03 Jan 2017 18:44 WIB

Hidayat Minta Pemerintah Evaluasi Keselamatan Transportasi Nasional

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Foto: mpr
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menilai insiden terbakarnya Kapal Motor Zahro Express harus menjadi momentum evaluasi perbaikan sistem transportasi nasional. Perbaikan menurutnya harus bersifat menyeluruh baik dari aspek pelayanan, manajemen, hingga keselamatan penumpang.

"Iya (harus dievaluasi) karena yang paling penting itu segera lakukan perbaikan semua aspek," kata Hidayat di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).

Hal ini karena ia menilai insiden yang mengakibatkan puluhan meninggal dunia tersebut pasti disebabkan sejumlah hal, yang dimungkinkan terjadinya kelalaian. Ia menyontohkan insiden pilot mabuk yang hampir saja menerbangkan pesawat Citilink jurusan Surabaya-Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya, meskipun sudah ada tindakan kepada pilot tersebut dan berujung dengan mundurnya Direktur Citilink, namun hal tersebut perlu menjadi perhatian pemerintah.

Belum lagi, insiden jatuhnya pesawat militer dan polisi beberapa waktu lalu. Politisi PKS itu menyebut, hal tersebut menggambarkan kedaruratan terkait keselamatan transportasi nasional.

"Ini merupakan bagian dari asap, api nya ini yang harus diselesaikan. Api terkait bagaimana kinerja Kemenhub, kinerja dari lembaga-lembaga di lapangan yg diberikan kewenangan untuk pengecekan dan memastikan seluruh perangkat alat transportasi kita baik, di darat, laut dan udara," kata Hidayat.

Ia meyakini jika perbaikan dilakukan, selain dapat mencegah insiden transportasi berikutnya, dapat memberi kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi nasional. Apalagi Pemerintah saat ini tengah fokus, untuk menggenjot angka wisatawan ke Indonesia. Namun jika tak disiapkan aspek keselamatannya tentu hal tersebut tidak akan terwujud.

"Ya kalau kayak gini emang ada yang mau datang, apalagi lihat ada pilot yang mabuk, pesawat jatuh, kapal terbakar. Mereka malah ketakukan, agar pemerintah harus betul-betul satu kata, aman nyaman, termasuk transportasinya," kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement