Ahad 25 Dec 2016 16:48 WIB

Kapolda: Waduk Jatiluhur Bisa Saja Jadi Target Pengeboman Teroris

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Angga Indrawan
Suasana penggerebekan empat terduga teroris yang bersembunyi di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Ahad (25/12).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Suasana penggerebekan empat terduga teroris yang bersembunyi di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Ahad (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran Polda Jawa Barat masih menyelidiki alasan keempat terduga teroris bersembunyi di rumah apung KJA Waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta. Sepert diketahui, bila Bendungan Waduk Jatiluhur diledakkan, maka dampaknya akan dahsyat.

Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, mengatakan, pihaknya belum mengetahui motif terduga teroris ini bersembunyi di rumah apung. Sebelumnya, petugas memprediksi sasaran mereka adalah pejabat negara di Jakarta. "Makanya, terus kita selidiki. Apa kaitan mereka dengan Waduk Jatiluhur," ujarnya, kepada Republika, Ahad (25/12).

Keberadaan mereka, kata dia, hampir luput dari pantauan petugas. Beruntung mereka berhasil digerebek sebelum tak terjadi apa-apa terhadap objek vital nasional Waduk Jatiluhur. Bila bendungan ini diledakan, lanjut Anton, bisa dibayangkan bagaimana dampaknya. Karawang, Bekasi, Subang bahkan Jakarta bisa tenggelam. Saat ini petugas sedang melakukan penyisiran dengan menyelam ke dasar waduk. Penyelaman ini dalam rangka penyeterilan kawasan tersebut.

Polisi khawatir di dasar waduk terdapat bahan-bahan yang membahayakan. Akan tetapi, sejauh ini belum ada tanda-tanda Waduk Jatiluhur yang akan diledakkan. Namun yang pasti, ada surat yang menginstruksikan supaya mereka menjadi 'pengantin' pengeboman. "Tapi, kita juga belum tahu sasarannya apa dan di mana," jelasnya. 

Baca: Densus 88 Gerebek Teroris yang Bersembunyi di KJA Jatiluhur

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement