Kamis 22 Dec 2016 02:12 WIB

Menag akan Serahkan Bantuan Pembangunan Masjid di Pidie Jaya

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Prajurit TNI mengoperasikan alat berat untuk membersihkan puing Masjid Jamik Quba yang roboh akibat gempa bumi 6,5 SR di Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (10/12).
Foto: Antara/Rahmad
Prajurit TNI mengoperasikan alat berat untuk membersihkan puing Masjid Jamik Quba yang roboh akibat gempa bumi 6,5 SR di Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan bertolak ke Kabupaten Pidie Jaya untuk menyerahkan bantuan pembangunan rumah ibadah dan sejumlah lembaga pendidikan Islam. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemnag, Mastuki mengatakan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan berkunjung ke lokasi bencana gempa bumi di Gampong Lhok Pueuk Kecamatan Pante Raja Pidie Jaya, Nangro Aceh Darusalam pada Kamis (22/12) pagi.

"Selain melihat kondisi langsung korban bencana di hunian sementara mereka, Menag juga akan menyerahkan sejumlah bantuan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/12).

Menag akan menyerahkan bantuan dari Direktorat Pembinaan Syariah dan Urusan Agama Islam untuk pembangunan rumah ibadah sebesar Rp 850 juta. Selain itu, Menag juga akan menyalurkan bantuan dana zakat ASN Kemnag senilai Rp 1 miliar. Dana tersebut telah dikumpulkan melalui Unit Pengelola Zakat (UPZ) binaan Direktorat Zakat dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Mastuki merinci, bantuan yang akan disalurkan dalam bentuk 30 unit rumah tumbuh (rutum). Konsepnya, bangunan semi permanen yang diberikan per kepala keluarga.

Selain itu, Mastuki berujar, Menag juga akan menyalurkan bantuan dari Direktorat Pendidikan Madrasah sebesar Rp 1,4 miliar. Mastuki menjelaskan, gempa berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya beberapa waktu lalu menghancurkan rumah ibadah, merusak sejumlah bangunan madrasah dan lembaga pendidikan Islam.

Data sementara menyebutkan, dua Raudlatul Athfal (RA) mengalami rusak sedang. Selain itu, 20 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terdampak, masing-masing, satu MI rusak total, dua rusak berat, dan 17 rusak sedang. Enam Madrasah Tsnawiyah (MTs) juga mengalami kerusakan, yakni, dua rusak berat dan empat rusak sedang. Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) yang rusak ada empat unit. Kemudian, sebanyak tiga MA mengalami rusak berat, dan satu MA rusak ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement