Ahad 18 Dec 2016 14:45 WIB

Pemkab Pidie Jaya Segera Bangun Sekolah Darurat Setelah Gempa

Rep: Dian Erika N/ Red: Nur Aini
Sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) mengikuti proses belajar mengajar di tenda darurat pasca sekolah mereka roboh akibat gempa 6,5 SR di Desa Paru Keude, Kecamatan Bandar Baro, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (16/12).
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) mengikuti proses belajar mengajar di tenda darurat pasca sekolah mereka roboh akibat gempa 6,5 SR di Desa Paru Keude, Kecamatan Bandar Baro, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, mengatakan pihaknya segera menyiapkan sekolah darurat setelah masa tanggap darurat gempa Aceh berakhir. Sekolah darurat didirikan untuk siswa SD, SMP, dan SMK.

Menurut Said, sekolah darurat didirikan dalam bentuk tenda atau bedeng. "Kami segera dirikan paling tidak lima sekolah. Sebab, ada lima sekolah yang mengalami kerusakan berat. Dengan sekolah darurat, murid tetap bisa belajar selama proses rekonstruksi berjalan," ujar Said ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (18/12).

Proses rekonstruksi sekolah yang rusak berat diharapkan dapat selesai sebelum tahun ajaran baru dimulai. Rekonstruksi juga akan dilakukan untuk sekolah yang mengalami kerusakan sedang. Menurut Said, saat ini para murid sudah menyelesaikan rangkaian ujian sekolah. "Kegiatan belajar mengajar tidak boleh berhenti. Terlebih masa tanggap darurat akan berakhir beberapa hari lagi," ujar dia.

Baca juga: BMKG: Aktivitas Gempa Susulan di Aceh Mulai Surut

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement