Ahad 18 Dec 2016 11:19 WIB

Pemkab Sukabumi Janji Bangun Kembali Jembatan yang Ambruk

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Jembatan Ambruk (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Jembatan Ambruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkab Sukabumi berupaya membangun kembali sejumlah jembatan yang ambruk akibat bencana. Namun, upaya pembangunan jembatan tersebut memerlukan waktu dan dana yang tidak sedikit.

Jembatan di Kabupaten Sukabumi banyak yang mengalami kerusakan dan ambruk akibat bencana sejak November hingga awal Desember lalu. Lokasi jembatan ambruk diantaranya berada di Kecamatan Simpenan, Sagaranten, dan Cidolog.

‘’Dari sejumlah jembatan yang rusak, ada dua unit yang menjadi tanggung jawab Pemkab Sukabumi,’’ terang Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi Lukman Sudrajat kepada wartawan akhir pekan lalu.  Salah satu lokasi jembatan rusak itu berada di Kecamatan Simpenan.

Lukman menerangkan, upaya perbaikan jembatan harus dilakukan secara menyeluruh atau dibangun kembali. Hal ini dikarenakan kondisi jembatan yang rusak total.

Diterangkan Lukman, pemkab masih menghitung besaran alokasi dana yang dialokasikan untuk membangun kembali jemabatan yang rusak. Besaran dana untuk masing-masing jembatan berbeda-beda karena tergantung ketinggian jembatan dan karakteristik jalan di sekitarnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo menambahkan, jembatan yang rusak terutama ambruk jumlahnya cukup banyak. Terakhir, satu unit jembatan di Sangrawayang, Kecamatan Simpenan yang ambruk akibat diterjang luapan aliran sungai pada pekan pertama Desember lalu.S

ebelumnya kata Usman, pada awal November tercatat belasan unit jembatan di selatan Sukabumi yang ambruk akibat bencana alam. Lokasi jembatan ambruk tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Sagaranten, Cidolog, Kalibunder, dan Curug Kembar. Disusul pada akhir Nopember sebanyak satu unit jembatan terputus di Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara. Kondisi tersebut lanjut Usman menyebabkan akses atau mobilitas warga menjadi terhambat.

Oleh karena itu pemkab bersama dengan sejumlah organisasi masyarakat peduli bencana bergotongroyong membangun jembatan darurat.‘’ Tidak hanya pemkab yang membangun jembatan darurat melainkan ada lembaga sosial lainnya yang peduli,’’ terang Usman.

Selain itu warga di sekitar jembatan juga turut membantu upaya pembangunan jembatan darurat.Keberadaan jembatan darurat ini kata Usman, untuk membantu warga agar akses jalan untuk sementara terbuka kembali. Meskipun jembatan tersebut misalnya hanya bisa dilalui sepeda motor atau pejalan kaki.

Usman menuturkan, ke depan di lokasi jembatan yang ambruk akan dibangun jembatan permanen. Misalnya jembatan di Sangrawayang yang ambruk nantinya akan dibangun oleh Pemrov Jawa Barat. Pasalnya, jembatan tersebut menjadi salah satu akses utama menuju kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement