Senin 12 Dec 2016 19:49 WIB

Kemenkes Kirim Spesialis Kejiwaan untuk Korban Gempa Pidie

Rep: Ratna Puspita/ Red: Bilal Ramadhan
Siswa kelas VI, Fajar (12 tahun) sedang melukis di posko pengungsian di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Ahad (11/12).
Foto: Republika/Muhyiddin
Siswa kelas VI, Fajar (12 tahun) sedang melukis di posko pengungsian di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Ahad (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Kementerian Kesehatan memebrangkatkan enam dokter spesialis kejiwaan ke Aceh, Senin (12/12). Mereka akan melakukan penanggulangan masalah kesehatan jiwa kepada korban gempa di Aceh.

Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes dr Fidiansyah mengatakan keenam dokter ini akan berkoordinasi dengan Pusat Krisis, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Dinkes Provinsi Aceh serta pemangku kepentingan lain.

"Mereka akan melakukan penanganan masalah kesehatan jiwa dengan program jangka pendek dan jangka panjang," kata dia di Jakarta melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (12/12).

Fidiansyah mengatakan program jangka pendek penganggulangan masalah kesehatan jiwa terdiri dari enam layanan. Pertama, tim kesehatan kejiawaan akan elakukan psychological first aid (PFA) melalui assesment cepat. "Agar didapat data awal status kesehataan kejiwaan setiap individu dan keluarga," kata dia.

Kedua, tim akan melakukan inergi dan harmoni dengan program kesehatan fisik dan lingkungan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar sandang, papan, dan pangan berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin.

Ketiga, tim akan mewujudkan suasana yang kondusif dan produktif untuk  kegiatan sehari-hari. "Sebagaimana kebutuhan setiap individu sebelum bencana seperti belajar bagi usia sekolah, bekerja bagi usia produktif," kata Fidiansyah.

Keempat, dukungan terapis sesuai temuan PFA berdasarkan kelompok usia. Dia menyontohkan, terapi bermain dan bercerita bagi anak-anak, serta konseling individual dan kelompok bagi usia dewasa.

Kelima, layanan kesehatan jiwa yang terintegrasi dengan layanan fisik. Keenam, layanan rujukan ke RSU/RSJ terhadap gangguan jiwa beratntervensi bagi orang-orang dengan distress berat; Fidiansyah menerangkan program jangka panjang merupakan pemantapan program jangka pendek.

"Disertai penguatan jejaring sistem pencegahan dan pengendalian masalah keswa secara menyeluruh dan berkesinambungan," kata dia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg Oscar Primadi MPH mengatakan Kemenkes bersama pemerintah setempat telah membentuk tim Keswa Aceh. "Guna penanganan masalah kejiwaan usai bencana," ujar dia.

Tim terdiri dari dokter spesialis kedokteran jiwa, psikolog klinis, GP plus, perawat CMHN dan sarjana/mahasiswa psikologi dengan posko induk di Ruang Bidang Pelayanan Medik Dinkes Pidie Jaya. Tim Keswa akan bertugas secara terpadu dimulai sejak 11 s/d 20 Desember 2016 baik di posko induk maupun mobile di 46 titik pengungsian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement