REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih di Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan bantuan alat pengolah air bersih bernama treatment bagi warga yang terkena bencana gempa di Provinsi Aceh. Menurut Sekretaris PDAM Bandarmasih Endang W di Banjarmasin, Senin (12/12) alat yang disumbangkan PDAM Bandarmasih tersebut bisa mengolah air siap minum setiap detiknya satu liter.
"Jadi setiap harinya bisa menghasilkan air bersih siap minum sebanyak 87 meter kubik per harinya. Alat ini bisa memberikan air minum bagi ratusan saudara kita yang lagi tertimpa musibah gempa di Aceh," ujarnya.
Menurut dia, hibah alat untuk bantuan kemanusiaan dari PDAM Bandrmasih ini senilai Rp 94 juta. Dia mengatakan, untuk memasang alat ini agar sesuai fungsinya, PDAM Bandarmasih mengirim tujuh personilnya yang mulai diberaangkatkan hari ini. "Personel kita akan berangkat selama lima hari, dan mereka akan memasang alat treatment ini selama tiga hari," papar Endang.
Menurut dia, lokasi yang akan didatangi para personelnya itu adalah Kabupaten Pidie Jaya yang mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa yang mengguncang sekitar 6,5 skala richter. "Kita tentunya sangat perihatin atas musibah yang menimpa saudara kita sebangsa di sana. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka, sebab kebutuhan air bersih sangat penting di sana," kata Endang.
PDAM Bandrmasih, kata dia, yang sudah memiliki pelayanan hampir 100 persen bagi sekitar 170 ribu pelanggannya akan terus mengambil bagian bagi misi kemanusian. Dia menambahkan misi tersebut merupakan instruksi Perpamsi pusat melalui Wakil Ketua Perpamsi H Muslih yang juga Direktur Utama PDAM Bandarmasih.
Endang mengungkapkan, PDAM Bandarmasih tidak memiliki proteksi jaringan terhadap gempa. Sebab, Banjarmasin bukan termasuk dalam wilayah rawan gempa.