REPUBLIKA.CO.ID, MEUREUDU -- Sejumlah pedagang di pusat Ibukota Kabupaten Pidie Jaya, Meureudu, mulai berjualan, untuk melayani konsumen yang membutuhkan berbagai kebutuhan sehari-hari pascagempa 6,5 skala richter.
Mirza pemilik Toko UD Dayah Coy di Meureudu, Sabtu menyatakan, dirinya yang menjual bahan pupuk dan obat-obatan pertanian, peternakan dan perikanan, baru buka hari ini untuk membantu petani yang mulai tanam padi.
"Saya baru hari ini membuka toko, karena dua hari sebelumnya harus membereskan barang-barang yang berantakan karena diguncang gempa," katanya.
Toko milik Mirza yang selamat dari guncangan gempa kuat tersebut berada di depan toko-toko yang roboh dan menewaskan sekitar 22 orang. "Alhamdulillah toko kami tidak apa-apa hanya barang-barang aja yang berserakan, sehingga dalam dua hari ini harus dibereskan sebelum buka," katanya.
Sementara toko lainnya masih banyak yang belum buka, karena pemiliknya belum punya waktu untuk membereskan barang-barang yang berantakan di dalamnya. Sementara, H Hamid, pemilik toko obaa "Apotik Rassi" menyatakan, dirinya mulai buka pada Jumat (9/12), karena membantu konsumen yang membutuhkan obat-obatan.
"Barang saya juga berantakan akibat gempa, tapi satu hari sudah selesai saya bereskan dan mulai kemaren sudah buka," katanya.
Toko lainnya yang sudah buka di antaranya yang berjualan makanan dan kebutuhan pokok serta toko seluler yang sekaligus menjual pulsa. Pusat kota Meureudu menjadi pusat perhatian masyarakat untuk melihat langsung evakuasi mayat dan pembersihan puing-puing material.