Jumat 09 Dec 2016 20:30 WIB

Peta Penyelamatan Lahan Gambut Ditargetkan Selesai Tahun Depan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Andri Saubani
Petugas berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (6/10).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Badan Restorasi Gambut (BRG) menggandeng tim ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membuat peta panduan penyelamatan lahan gambut. Peta dengan skala 1:20.000 ini akan memetakan daerah di sekitar lahan gambut yang memiliki sumber cadangan air. 

Rencananya, peta ini akan selesai pada awal tahun dan akan menjadi panduan teknis bagi tujuh provinsi yang memiliki lahan gambut untuk mencegah risiko kebakaran di saat musim kemarau. “Selain menyediakan peta, UGM juga akan melakukan restorasi lewat pemanfaatan kesatuan hidrologi gambut,” tutur Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, Jumat (9/12).

Adapun, pulau yang dipilih sebagai model pengembangan Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) untuk mencegah kebakaran adalah Pulau Padang, Riau. Saat ini, tim dari UGM juga tengah menyiapkan data geospasial untuk restorasi hidrologi melalui penyediaan peta kontur resolusi tinggi yang diturunkan dari hasil pemotretan full-coverage LiDAR seluas 110 ribu Ha.

“Pulau kecil ini kita jadikan model karena hampir keseluruhan pulaunya berupa lahan gambut. Jadi makin rentan terhadap bencana kebakaran beberapa tahun terakhir,” ujar Dwikorita. Model KHG di Pulau Padang diharapkan mampu meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi penyusunan Panduan Restorasi Lahan Gambut.

Kepala BRG, Nazir Foead menyebutkan, ada 14 juta hektare lahan gambut yang tersebar di 17 provinsi. Namun, BRG saat ini memnfokuskan untuk membanahi lahan gambut dengan luas sekitar 13 juta hektar di tujuh provinsi. “Presiden minta kita fokus di tujuh propinsi. Sementara dari lahan yang 13 juta itu, yang masih utuh berupa hutan prmier tidak sampai enam juta hektar," ujarnya.

BRG menargetkan, restorasi lahan gambut seluas 2,4 juta hektar hingga 2020. Sedangkan, untuk jangka pendek BRG akan melakukan restorasi lahan gambut dengan memafaatkan sumber air di sekitar hutan. Untuk melakukan restorasi tersebut, BRG menunggu adahnya hasil kajian pemetaan berupa peta geospasil yang saat ini sedang disusun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement