REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Presiden Joko Widodo menjanjikan pembangunan segera berbagai infrastruktur yang rusak pascagempa 6,5 SR, Rabu (7/12) lalu. Pembangunan ini akan dikerjakan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) dengan tetap melibatkan masyarakat.
"Kerusakan gedung sekolah, pesantren, masjid, kantor akan ditangani Kemen PU-Pera, akan langsung dikerjakan," kata Jokowi saat mengunjungi rumah sakit sementara di kompleks kantor Bupati Pidie Jaya, Jumat (9/12).
Jokowi mengatakan, untuk gedung sekolah, sembari menunggu proses pembangunan selesai, pemerintah akan menyiapkan tenda-tenda untuk kegiatan belajar mengajar sementara. Hal ini agar ketiadaan gedung sekolah akibat rusak tidak mengganggu pendidikan para anak sekolah di Aceh.
Sementara untuk rumah penduduk yang rusak, Jokowi mengatakan, saat ini, sedang dalam tahap verifikasi jumlahnya. Ada dua kategori yang diberikan untuk rumah rusak yang akan dibantu, yakni rusak berat untuk yang roboh total dan rusak sedang.
"Rusak berat dibantu Rp40 juta, rusak sedang Rp20 juta, agar bisa secara stimulan dipakai lagi untuk membangun rumahnya," ujar dia.
Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga memberikan bantuan kepada para korban gempa. Bantuan tersebut diberikan kepada korban meninggal dunia dan luka berat yang dirawat di rumah sakit. "Semuanya sudah diberikan," kata Jokowi.
Bupati Pidie Jaya Aiyub Ben Abbas sebelumnya memperkirakan 30 persen wilayahnya mengalami kerusakan parah akibat gempa Rabu subuh. Dia menyebutkan, sepanjang 10 km ruas jalan nasional, 8 km jalan provinsi dan 65 km jalan kabupaten terdampak gempa. Selain itu, pihaknya juga mendata 12.560 unit rumah rusak berat dan sedang ringan.