REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Bencana alam gempa tektonik 6,5 skala richter akhirnya memupus harapan pasangan calon pengantin untuk duduk di pelaminan pada Kamis (8/12). Penyebabnya, calon pengantin pria menjadi korban meninggal tertimpa reruntuhan rumah toko tempat usahanya di Jalan Iskandar Muda, Pidie Jaya, bersama keluarganya dari Padang, Sumatra Barat.
"Benar, seharusnya sepupu saya, Yusra Fitriani menikah hari ini di Gampong (kampung) Beunot, Kecamatan Merdu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh," kata sepupu dari mempelai wanita, Ayub, di Merdu, Kabupaten Pidie Jaya.
Ia mengaku bekerja di Makassar, Sulawesi Selatan, dan sengaja datang ke kampung halamannya itu tidak lain untuk menghadiri pesta pernikahan tersebut. Namun, satu hari menjelang pesta bersejarah itu, calon mempelai pria menjadi korban di toko tempat usahanya selama ini yang roboh.
Aparat TNI dan Polri bersama masyarakat sampai Kamis malam masih terus menggali sisa-sisa reruntuhan untuk mencari korban. Diduga masih ada warga yang terjebak. "Tapi ini musibah yang harus diterima oleh keluarga," kata Ayub lagi.
"Informasinya dari 28 korban yang ditemukan di areal kompleks ruko itu pada Rabu (7/12) kemarin, merupakan keluarga dari mempelai pria yang berasal dari Padang," kata Jamil, pelayan warung kopi yang bersebelahan dengan ruko yang ambruk itu.
Muslim yang mertuanya tinggal di kampung mempelai perempuan itu, mengaku mertuanya hari ini mendapatkan undangan adanya pesta pernikahan itu. "Tapi, bagaimana lagi, musibah sudah terjadi," kata pria beranak dua itu pula.
Gempa bumi terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu pagi pukul 05.03 WIB dengan kekuatan 6,5 SR. Gempa Pidie menyebabkan setidaknya 102 korban meninggal, ratusan luka-luka, dan gedung bangunan roboh.